Mohon tunggu...
Rustian Al Ansori
Rustian Al Ansori Mohon Tunggu... Administrasi - Pernah bekerja sebagai Jurnalis Radio, Humas Pemerintah, Pustakawan dan sekarang menulis di Kompasiana

Pernah bekerja di lembaga penyiaran, berdomisili di Sungailiat (Bangka Belitung)

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Kepala BPBD Diganti di Tengah Pandemi, Mencoba Menyibak Misteri

16 April 2020   18:42 Diperbarui: 16 April 2020   18:43 199
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ini terjadi di kabupaten Bangka, provinsi kepulauan Bangka Belitung. Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) kabupaten Bangka Muhammad Ansori Muslim yang sedang bekerja keras memutus mata rantai Covid-19 diberhentikan dari jabatan di tengah perjalanan jabatannya yang baru 3 bulan. 

Bupati Bangka Mulkan menggantikan dengan M. Nursi yang sebelumnya sebagai sekretaris Badan Kesbangpol. Jabatan Nursi sebelumnya saat ini ditempati Ansor Muslii. Mereka tukar tempat jabatan. 

Pelantikan dan pengambilan sumpah jabatan berlangsung, Selasa (14/4) di ruang kerja Bupati. Seluruh yang hadir ketika pelantikan mengenakan masker. Karena ruangannya sempit jadi tetap tidak menjaga jarak ditengah kita dianjurkan untuk menjaga jarak guna memutus mata rantai penyebaran Covid-19.

Pergantian jabatan ini menimbulkan berbagai spekulasi dan pendapat di masyarakat. Bila menangkap penyataan Bupati Bangka kepada sejumlah wartawan mengatakan, pergantian ini karena melihat pejabat lama yang sudah lelah, serta permasalahan anggaran. Pertanyaannya, bukankah Pemda kabupaten Bangka sudah anggarkan Rp 38 milyar untuk penanganan Covid-19?

Permasalahan anggaran ini juga tidak jelas, dimana permasalahannya.  Ketika harus mengambil keputusan Ansori Muslim yang baru menduduki jabatan pada 2 Januari 2020 itu harus melepaskan jabatannya. Disebut Bupati pula, pencairan anggaran harus melalui prosedur. 

Sebagai pimpinan BPBD Ansori Muslim pasti sudah mengetahui prosedur pencairan sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Anggaran itu sangat dibutuhkan, tidak hanya buat membeli disinfektan dan masker saja. Tapi juga merawat pasien, belum lagi membantu warga yang terdampak secara ekonomi. Jangan sampai menambah masalah sosial dan kesehatan lainnya.

Ansori yang dicopot dari jabatannya tidak ingin berkomentar terkait dengan mengapa ia sampai dilengserkan dari jabatan sebagai kepala BPBD?Saya mencoba melihat curhatannya di media sosialnnya. Terlihat sepekan lebih sebelum ia dicopot dari jabatan beberapa curhatan terkait dengan tugasnya.

Pada tanggal 4 April 2020 ia memposting tulisan, "Ketika Kerja Keras Tidak Dihargai." Postingan ia kutip dari salah satu situs. Menyusul beberapa postingannya menunjukkan ketidakpuasannya seperti, "pemimpin sejati siap ambil resiko bukan ambil jatah" ini diposting tanggal 8 April 2020.

Masih menjadi spekulasi penyebab dari pencopotan jabatan Muhamnah Ansori Muslim sebagai kepala BPBD kabupaten Bangka. Seperti sehari setelah ia dicopot dari jabatan, kembali ia memposting tulisan pada tanggal 15 April 2020 di sosmednya menulis, "dalam diam ku tuliskan pesan semoga tersampaikan."

Sementara itu saya masih mendengar obrolan warga dan juga di kalangan pegawai Pemda memperbincangkan tentang pencopotan pejabat yang sedang memimpin pencegahan penyebaran virus Covid-19. 

Ada keraguan dan ketidaknyamanan di masyarakat saat sedang seriusnya menghadapi pandemi terjadi penggantian pejabat yang sedang bekerja. Semoga saja pejabat yang baru bisa mengatasi walaupun baru memulai di tengah penyebaran Covid-19.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun