Mohon tunggu...
Rustian Al Ansori
Rustian Al Ansori Mohon Tunggu... Administrasi - Pernah bekerja sebagai Jurnalis Radio, Humas Pemerintah, Pustakawan dan sekarang menulis di Kompasiana

Pernah bekerja di lembaga penyiaran, berdomisili di Sungailiat (Bangka Belitung)

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Narasi yang Dicincang

15 April 2020   13:29 Diperbarui: 15 April 2020   13:41 123
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.


Menulis parang aksara yang dipotong
Jangan mengharap ada yang menolong
Menulis pedang narasi yang dicincang
bukan membangkang tapi menentang
setelah menolak permufakatan curang

Narasi yang tercerai-berai dipungut tak lagi bisa disatukan
ditumpuk menjadi satu,berharap suatu waktu berdenyut kehidupan
bisa bersaksi untuk kebenaran
narasi kejujuran setelah lama akan bicara setelah tak ada lagi ketakutan
sast ini belum lepas dari ancaman

Menulis parang setajam pedang
bukan mengajak berperang
biarkan narasi hidup tanpa jeruji
tak akan membunuh hingga mati
hanyalah ketakutan mengejar diri sendiri

Sungailiat, 15 April 2020

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun