"Perpusnas RI tahun 2020 akan memberikan dukungan kepada 300 perpustakaan desa yang telah melakukan transformasi perpustakaan."
Setidaknya ada 9 perpustakaan desa (Perpusdes) di kabupaten Bangka mengikuti program transformasi perpustakaan berbasis inklusi sosial tahun 2020. Pemerintah desa dan pengelola perpustakaan telah mengirim proposal untuk "memikat" Perpustakaan Nasional (Perpusnas) RI agar lolos seleksi. Seluruh perpustakaan desa di Tanah Air sedang berjuang mendapatkan program ini.Â
Perpusnas RI tahun 2020 akan memberikan dukungan kepada 300 perpustakaan desa yang telah melakukan transformasi perpustakaan. Untuk mempersiapkan calon penerima manfaat, Kepala Dinas Kearsipan dan Perpustakaan kabupaten Bangka Hj Mina dan Kabid Perpus Baharudin bertempat di Lt 2 Gedung Perpustakaan Umum Bangka telah memberikan arahan kepada Kepala Desa dan pengelola perpustakaan desa.
Progran Perpustakaan Nasional menarik minat pemerintah desa dan pengelola perpusdes di kabupaten Bangka untuk mendapat kucuran bantuan dan pembinaan dari konsultan yang akan mengarahkan perpusdes penerima manfaat.Â
Perpusdes calon penerima manfaat dari transformasi perpusdes berbasis inklusi sosial dipilih Dinas Kearsipan dan Perpustakaan kabupaten Bangka sebagai pembina yang mengetahui kondisi masing-masing perpustakaan.
Kepala Dinas Kearsipan dan Perpustakaan kabupaten Bangka Hj Mina mengharapkan perpustakaan yang bertransfornasi berbasis inklusi sosial dapat membuat berbagai kegiatan di perpustakaan.Â
Perpustakaan tidak hanya sebagai tempat menyimpan, membaca dan meminjam buku namun juga menjadi tempat kegiatan masyarakat dengan berbagai kegiatan bermanfaat sehingga bermuara kepada kesejahteraan masyarakat.
Calon perpusdes dari kabupaten Bangka yang sudah mengajukan permohonan untuk mengikuti program ini meliputi desa Sempan, Balonijuk, Baturusa, Bukitlayang, Begurah, Riau, Penyamun, Karya Makmur, dan desa Mangka.
Perpusdes calon penerima manfaat bisa belajar dari perpusdes yang sudah mengikuti program ini sebelumnya. Ada 6 perpusdes yang mendapatkan bantuan dari Perpusnas RI dalam proram trsnsformasi perpustakaan berbasis inklusi sosial. Desa tersebut terdiri dari desa Kimak, Pemali, Kapuk, Kayu Besi, Merawang dan desa Rebo.
Sosialiasi, berbagai kegiatan sosialisasi di Perpusdes digelar diantaranya tentang kesehatan, bahaya narkoba, perlindungan anak dan mencegah kekerasan dalam rumah tangga dan lain-lain dengan melibatkan instansi terkait.
Bimbingan teknis (bimtek), kegiatan yang bertujuan meningkatkan ketrampilan pengunjung perpustakaan dalam hal ini masyarakat desa diberbagai kegiatan yang bermuara untuk kesejahteraan seperti ketrampilan dibidang pertanian, kerajinan tangan, kuliner, bisnis dan lain-lain.
Sosial budaya dan keagamaan, kegiatan ini bisa dilakukan diperpustakaan seperti pentas seni, berbagai lomba tangkai seni serta kegiatan pembangunan mental dan spiritual melalui ceramah agama dengan melibatkan para budayawan dan tokoh agama. Perpusdes telah ikut serta melestarian seni dan budaya dan mensyiarkan agama.
Promosi, dari berbagai kegiatan yang berhasil digelar akan menjadi alat promosi. Mempermudah perpusdes melakukan Advokasi untuk mendapatkan sponsor dalam berbafai kegiatan yang telah diprogramkan.
Perpusdes bertransformasi, pasti tampil beda dari image perpustakaan yang kita kenal selama ink yakni sebagai tempat membaca buku, meminjam buku dan menyimpan koleksi buku. Berbagai kegiatan yang digelar di perpusdes berbasis inklusi sosial akan meningkatkan kunjungan ke perpustakaan.
Semoga program transformasi perpustakaan berbasis inklusi sosial tidak terganggu dan tetap berlangsung di tahun 2020 ini karena merebaknya penyebaran dan penanggulangan virus Covid-19.
Salam literasi dari pulau Bangka.
Rustian Al'Ansori
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H