Mohon tunggu...
Rustian Al Ansori
Rustian Al Ansori Mohon Tunggu... Administrasi - Pernah bekerja sebagai Jurnalis Radio, Humas Pemerintah, Pustakawan dan sekarang menulis di Kompasiana

Pernah bekerja di lembaga penyiaran, berdomisili di Sungailiat (Bangka Belitung)

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Jembatan Emas, Ikon Bangka Belitung yang Menelan Korban

16 Maret 2020   15:45 Diperbarui: 16 Maret 2020   15:42 205
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jembatan yang telah menjadi ikon Bangka Belitung ini, juga telah menjadi destinasi pariwisata dan menjadi spot foto yang disukai warga setempat dan wisarawan yang berkunjung ke daerah ini.

Jembatan Emas diresmikan pada tanngal 29 Desember 2017. Dibangun selama 7 tahun di masa Gubernur Kepulauan Bangka Belitung Eko Maulana Ali, memiliki panjang 784 meter dengan konstruksi cable stay dan sistem bascule (jungkit) pada bentang tengahnya.

Sistem bascule untuk lalulintas kapal di Sungai Batu Rusa yang berada di bawah jembatan ini dari dan ke pelabuhan Pangkalan Balam. Dengan sistem cable stay, jembatan megah ini telah menjadi ikon pariwisata baru di Provinsi Bangka Belitung. 

Tahun 2019 lalu, setelah 2 tahun jembatan Emas diresmikan terjadi permasalahan yakni sistem badcule tudak lagi berfungsi karena jembatan tidak diturunkan sehingga kendaraan tidak bisa melintas karena terhalang jembatan. Tanpa ada informasi yang jelas dari l Pemprov Bangka Belitung penyebab jembatan tidak lagi bisa turun naik sehingga masyarakat berpendapat bahwa sistem bedcule jembatan rusak.

Ternyata sistem bedcule tidak dalam keadaan rusak, tapi karena tidak adanya jadwal keluar masuk kapal. Antara pihak operator jembatan emas dengan pihak pelabuhan Pangkal Balam tidak ada kesepakatan jadwal keluar masuk kapal.

Dikutip dari berbagai sumber, berdasarkan pernyataan anggota DPR Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Amri Cahyadi bahwa jembatan Emas tidak dalam keadaan rusak, sistem hendroliknya dalam keadaan baik. Setiap tahun DPRD menyetujui anggaran Rp 1,3 miliar untuk mengoperasikan jembatan emas agar bisa buka tutup.

Akibat dari kondisi jembatan yang selalu terbuka karena alasan tidak adanya kesepakatan jadwal keluar masuk kapal telah menelan korban jiwa dua orang pengendara sepeda motor yang terjadi Februari 2020 lalu. Pengendara sepeda motor dalam keadaan mabuk menerobos masuk dengan kecepatan tinggi sehingga menghan4am jembatan dalam keadaan naik. Korban hingga terpental jatuh di bawa jembatan yang cukup tinggi hingga korban tewas di tempat.

Hal serupa juga sempat terjadi tahun sebelumnya yakni mobil terjun bebas ke bawa jembatan hingga sopir dan beberapa penumpangnya tewas. Apakah kondisi ini tetap dipertahankan hingga berjatuhan korban yang berikutnya? Kembalikan fungsi jembatan Emas untuk kelancaran lalulintas jalan lintas Timur di kabupaten Bangka dengan kota Pangkalpinang.

Seringnya posisi jembatan yang naik hingga seharian telah mengganggu lalulintas kendaraan di jembatan Emas. Untuk segera adanya koordinasi yang baik khususnya jadwal kapal yang melintas, bila dibiarkan kondisi ini akan semakin berbahaya bagi pengguna jembatan Emas. Dari kecelakaan yang terjadi semuanya berlangsung ketika petang menjelang malam saat longgarnya pengawasan. Belum lagi rambu-rambu lalulintad yang kurang. Ada lampu merah tanda bahwa posisi jembatan lagi naik, berarti kendaraan tidak bisa melewati jembatan tapi tidak begitu jelas terlihat bagi pengendara. Kondisi ini perlu diperbaiki, termasuk penambahan lampu penerangan untuk malam hari.

Jangan sampai setiap kali terjadinya kecelakaan selalu disalahkan karena faktor pengendara seperti lagi mabuk, kecepatan tinggi dan lain-lain. Bila terus dibiarkan kondisi jembatan emas seperti saat ini yakni jembatan yang tidak jelas jadwal naik turunnya, serta kurangnya pengawasan dan kurangnya rambu-rambu lalulintas akan membuat kesan buruk bahwa jembaran ini setiap tahunnya meminta tumbal nyawa manusia.

Selain lalulintas jalan di atas jembatan Emas, juga perlu adanya pengawasan  dari petugas ketika ramainya pegunjung yang ingin mengambil spot foto maupun sekedar berkunjung karena kondisi jembatan yang tinggi berbahaya bagi para pengunjung bila terjatuh. Ramainya pengunjung menunjukkan bahwa Jembatan Emas telah menjadi destinasi wisata baru di pulau Bangka. Terutama ketika petang, lokasi ini sangat indah untuk diabadikan saat menyaksikan sun set tenggelam di sungai Baturusa. 

Salam hangat dari pulau Bangka.

Rustian Al'Ansori

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun