Mohon tunggu...
Rustian Al Ansori
Rustian Al Ansori Mohon Tunggu... Administrasi - Pernah bekerja sebagai Jurnalis Radio, Humas Pemerintah, Pustakawan dan sekarang menulis di Kompasiana

Pernah bekerja di lembaga penyiaran, berdomisili di Sungailiat (Bangka Belitung)

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Mantan Ngajak Kawin, Sedangkan Kau Sudah Kawin, Awas itu Jebakan!

29 Februari 2020   19:32 Diperbarui: 1 Maret 2020   06:35 140
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Komunikasi yang intens dengan pasangan (istri/suami) dibutuhkan. Selalu terbuka, akan bisa menanamkan kepercayaan sebagai modal utama dalam menyelesaikan permasalahan apapun dalam rumah tangga.

Keterbukaan itu identik dengan kejujuran yang tidak semua orang miliki. Jujur inilah yang menjadi nyawa dalam hubungan rumah tangga. Kejujuran kunci menuju kelanggengan sebuah hubungan.

Salah satu sikap sulit jujur adalah keberadaan mantan. Tidak semua istri maupun suami yang menerima adanya mantan. Kadang pasangan kita memiliki rasa cemburu yang berlebihan. Kalau pasangan menerima kenyataan ini tidak akan menimbulkan masalah, tapi yang cemburu berlebihan tidak akan bisa menerima. Akibatnya pasangan menjadi tertutup masalah ini, sehingga ia menjadi tidak jujur. Alasannya tidak jujur karena takut adanya keributan dengan pasangan.

Kalau begitu, yang punya mantan untuk menghentikan komunikasi. Hal itu bisa dilakukan, tapi bisa saja mantan yang berinisiatip menghubungi. Jangan berikan kesempatan, pasangan betkomunikasi dengan mantan. 

Untuk mencegah pasangan dihubungi mantan, berikan waktu untuknya terbuka soal mantan jangan cemburu belebihan dan jangan pula menjadi bahan olok-olokan. Memang sebaiknya terbuka soal mantan dibicarakan sebelum dilangsungkan pernikahan. Begitu pentingnya soal mantan harus dibicarakan dengan pasangangan karena banyak kasus terjadi mengganggu suatu hubungan di saat-saat rumah tangga lagi dalam masa sulit seperti ekonomi, sulit menyesuaikan perbedaan, sulit mendapatkan kenyamanan dan lain-lain.

Kehadiran mantan telah melahirkan istilah seperti belum move on lah, CLBK (Cinta Lama Balik Kembali, bisa juga Cinta Lama Belum Kelar), kutunggu jandamu, kutunggu dudamu dan lain-lain. 

Istilah itu semua akan bermuara kepada terjadinya komunikasi dengan mantan. Mantanpun mengajak menikah dengan syarat hingga yang dipermudah. Khususnya laki-laki yang menghadapi mantan seperti, ngajak kawin sirih, tidak perlu ngasi uang belanjaan karena sudah mapan, ia sabggup menyimpan rahasia dan lain-lain.

Jangan mudah tergoda, karena ini adalah jebakan. Tidak semudah itu mantan akan mempertahankan kesepakatan yang telah ia ucapkan. Jadi menikah dengan mantan berarti telah membuat jebakan untuk diri sendiri. Tidak ada larangan berpoligami, tapi akibatnya istri tua akan minta cerai. Hubungan dengan pasangan akab menjadi berantakan.

Sejak awal terjalinnya hubungan kejujuaran harus ditanamkan untuk menjadi komitmen. Hubungan yang dibaluti kejujuran akan tercipta keluarga yang rukun dan damai. Dasar kejujuranlah untuk mencegah hubungan terhindar dari gangguan. 

Tulisan ini berangkat dari beberapa pengalaman teman dan pengslaman pribadi. Memelihara komunikasi berarti memelihara hubungan dengan pasangan. Komunikasi yang intens, akan memperkuat hubungan dengan pasangan. Lemahnya komunikasi dengan pasangan, akan membuka peluang pasangan berkomumikasi dengan mantan. Semoga bermanfaat.

Salam dari pulau Bangka. 

Rustian Al'Ansori.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun