Mohon tunggu...
Rustian Al Ansori
Rustian Al Ansori Mohon Tunggu... Administrasi - Pernah bekerja sebagai Jurnalis Radio, Humas Pemerintah, Pustakawan dan sekarang menulis di Kompasiana

Pernah bekerja di lembaga penyiaran, berdomisili di Sungailiat (Bangka Belitung)

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Nasabah Dapat Ucapan Ultah dari Bank, Bukan Hadiah tapi Pulsa Tersita

15 Februari 2020   15:05 Diperbarui: 15 Februari 2020   15:04 2355
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


Banyak cara produsen menyenangkan hati konsumen, diantaranya dengan memberi ucapan dalam momentum seperti ulang tahun.

Ketika saya ulang tahun saya dapat SMS dari salah satu bank tempat saya menabung. Tepatnya bukan menabung sih karena saya tidak pernah sengaja menabung di rekening ini, tapi rekening ini untuk pengiriman gaji dan pembayaran yang syah lainnya dari tempat saya bekerja. Kami diharuskan membuka rekening di satu bank itu, ya saya ikuti saja.

SMS yang saya terima sebagai berikut, "Hari ini hari spesial Anda! Kami dr Bank SumselBabel mengucapkan selamat ulang tahun. Semoga Anda selalu dlm lindungan-Nya dgn keadaan sehat,bahagia dan sukses."

Ternyata setelah saya terima SMS, pulsa di telepon terpotong Rp 660,-. Bukannya memberi kado ulang tahun, bank ini mengambil pulsa saya. Kalau hari itu ada 100 orang nasabahnya yang berulang tahun, lumayan besar jumlah pulsa yang tersedot. Karena itu, ketika saya menerima ucapan itu yang setiap tahun dari nomor 3311 saya merasa biasa-biasa saja tuh. Ya karena ucapan melalui SMS itu membuat pulsa saya terpotong. Bagaimana dengan nasabah yang lain? Mungkin tidak ada yang mengetahui pulsa telepon mereka terpotong. 

Meja castemer service kosong pelayanan, nasabah menunggu lama (dokpri)
Meja castemer service kosong pelayanan, nasabah menunggu lama (dokpri)
Masih di hari yang sama, kebetulan saya harus berurusan dengan bank ini terkait dengaan kartu saya tertelan mesin ATM. Saya sedang berulangtahun yang pagi harinya mendapat ucapan selamat ulang tahun dari bank ini melalui SMS, sekitar pukul 14.30 WIB saya tiba di bank. Alhamdulillah tidak banyak nasabah yang antri. Saya diminta Satpam untuk mengambil nomor antri ke castemer service.

Lama saya menunggu. Sempat saya komplin melalui Satpam karena nomor antri saya tidak dipanggil lama.

"Tunggu saja, nanti nomor bapak dipanggil, " ketus Satpam.

Sekitar satu jam menunggu baru saya melangkah ke petugas yang memberikan pelayanan. Hanya satu petugas di castemer service, padahal ada 3 meja lainnya yang kosong tanpa petugas. Ada sesekali petugas yang datang tapi hanya membolak balik berkas. Kapan saya mendapat giliran? Pas, suara azan Asar terdengar dari dalam bank yang berasal dari masjid tetdekat baru saya mendapatkan giliran.

Saya sempat jengkel karena menunggu lama, dapat terobati karena petugas yang melayani cukup ramah. Setelah mencari-cari tumpukan ATM akhirnya ATM saya yang tertelan ditemukan petugas bank. Saya minta petugas bank ngeprint buku tabungan. Ternyata sudah penuh, saya diharuskan mengganti buku dengan buku yang baru. Saya mengikuti saja. Petugas bank meminta saya menunjukkan KTP dan mengecek kembali data saya.

Setelah buku tabungan diperbaharui, saya beranjak dan mengucapkan terimakasih.

Ternyata petugas bank yang melayani tidak tahu saya lagi berulang tahun, lebih tahu mesin yang mengirimkan SMS.

Padahal petugas bank sempat membaca data pribadi saya. Mungkin setelan mesin SMS nya berbeda dengan tata cara melayani, tak biasa mengucapkan selamat ulang tahun. Tidak sebiasa kita bila tahu ada keluarga, saudara, teman yang berulang tahun dengan spontan mengucapkan selamat bahkan sampai membuat kejutan.

Ini membuktikan bahwa produsen itu tidak pernah ingin rugi sedikitpun dengan kosumennya. (Rustian Al'Ansori)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun