Mohon tunggu...
Rustian Al Ansori
Rustian Al Ansori Mohon Tunggu... Administrasi - Pernah bekerja sebagai Jurnalis Radio, Humas Pemerintah, Pustakawan dan sekarang menulis di Kompasiana

Pernah bekerja di lembaga penyiaran, berdomisili di Sungailiat (Bangka Belitung)

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Malam Telanjang

1 Februari 2020   20:55 Diperbarui: 1 Februari 2020   21:07 60
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Untuk apa ditelanjangi malam, bukankah malam sudah telanjang. Dengan segala lekuk kepalsuan yang merangsang.

Meskipun sudah ada yang melarang, tapi tidak mampu menahan godaan. Tetap saja ditelanjangi malam, ini pemaksaan.

Malam telah dibikin rusuh. Hingga peluh harus dibasuh. Hiruk-pikuk malam telah dibuat kacau. Walau pun tak menghirau. 

Inilah malam, yang apa adanya. Tak ada beda. Malam minggu atau tidak,  sama saja. Sama-sama telanjang di tengah sinar bulan. Bintang hanyalah pelengkap untuk menutupi kekurangan, biar malam menebarkan keindahan. 

Sungailiat, 1 Februari 2020 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun