"Meskipun saya tidak terima honor, saya tetap semangat melayani pengunjung," kata Nurjanah, yang membuka perpustakaan hingga malam hari.
Menurutnya, pengunjung sebagian besar anak-anak yang menyukai membaca buku cerita. Di samping siswa TPA binaannya yang rajin membaca buku di perpustakaan.Â
Koleksi buku di perpustakaan saat ini sekitar 700 eksemplar, yang sebagian besar merupakan buku agama Islam. Buku- buku koleksi perpustakaan merupakan pengadaan setiap tahun oleh pemerintah desa Balunijuk melalui anggaran dana desa sejak tahun 2017.
Nurjanah mengharapkan pemerintah desa menganggarkan setiap tahun untuk pengadaan buku sehingga koleksi buku terus betambah.Â
Pengunjung perpustakaan terus berambah, seiring dengan perkembangan desa yang saat ini meningkat pesat setelah berdirinya Universiras Bangka Belitung (UBB). Di lokasi tersebut banyak mahasiswa yang tinggal di kos-kosan.
"Kalau ada bimbingan teknis mengelola perpustakaan, kalau bisa saya diikut sertakan," ungkap Nurjanah kepada petugas dari DKP kabupaten Bangka yang sedang melakukan pembinaan.
Nurjanah berkeinginan kuat menambah pengetahuan dalam mengelola perpustakaan desa. Ia selalu mendorong para pengunjung perpustakaan untuk terus membaca buku. Seperti nama perpustakaannya, Bali Pintar. Nurjanah berkeinginan mereka yang rajin membaca bisa menjadi lebih pintar.
Semangat yang ditunjuk Nurjanah, layak untuk diberikan penghargaan setidaknya honor setiap bulan. Saya bersama teman-teman dari DKP kabupaten Bangka sempat mengkonfirmasi pengakuan Nurjanah yang tidak menerima honor kepada Kepala Desa dan Sekretaris Desa Balunijuk. Saya dan teman-teman dari DKP kabupaten Bangka sempat mampir sejenak di kantor desa Balunijuk.
Kepala Desa Balunijuk, Marianto menjelaskan, untuk honor sudah dianggarkan dan akan dibayar untuk Nurjanah.
Ini kabar gembira, semoga Nurjanah tetap semangat melayani pengunjung perpustakaan Bali Pintar. Semoga semangat Literasi di desa Balunijuk terus hidup, sehingga terus mencerdaskan masyakat desa.