Mohon tunggu...
Rustian Al Ansori
Rustian Al Ansori Mohon Tunggu... Pernah bekerja sebagai Jurnalis Radio, Humas Pemerintah, Pustakawan dan sekarang menulis di Kompasiana

Pernah bekerja di lembaga penyiaran, berdomisili di Sungailiat (Bangka Belitung)

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Kabut Pagi

8 November 2019   11:11 Diperbarui: 8 November 2019   11:13 63
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pagi dikepung kabut, ketika asap muncul dari bentangan gambut. Sesak pagi telah menyekat rongga dada menjadi akut. Hujan kemarin tidak mampu menyegarkan tanah dan rumput. Kemarau telah membuat aliran sungai kering mengeriput. 

Kabut pagi terus meninggi hingga hilang dilenyap silang. Masih jauh ketika perjalanan hari ini terasa panjang. Yakinlah aku akan tiba ketika petang. Kita akan bertemu diantara keringnya padang ilalang. Bukan untuk membakar, tapi membiarkan kering ilalang hingga hujan datang.

Sungailiat, 8 November 2019

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun