Sebelum tidur kucoba menulis puisi karena kau belum tidur, bukan untuk mengalahkan tapi untuk menunjukkan bahwa aku masih bertahan. Kelihatannya kau sudah kelelahan, telah banyak puisi yang menumpuk di kepalamu dituliskan. Sebelum tidur, jangan lupa dicuci otakmu dengan doa agar puisimu tak menghantui nyenyak tidurmu sehingga perjalanan mimpimu tak mengalami gangguan.
Kau harus mimpi dalam tidurmu malam ini, sehingga esok hari bisa kau tulis puisi kembali. Terserah mau tentang mimpimu, maupun tentang pagi yang bermimpi. Aku mau tidur lebih dahulu karena aku tidak ingin terganggu dengan dengkurmu yang nyaring berbunyi. Mengapa kutulis ini? Karena aku tahu kau sudah lama tidak bermimpi karena lelah otak yang diperas untuk menghasilkan puisi. Tidurlah, jangan lupa bangun ketika pagi jangan sampai didahului matahari.
Sungailiat, 15 September 2019
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H