Mohon tunggu...
Rustian Al Ansori
Rustian Al Ansori Mohon Tunggu... Administrasi - Pernah bekerja sebagai Jurnalis Radio, Humas Pemerintah, Pustakawan dan sekarang menulis di Kompasiana

Pernah bekerja di lembaga penyiaran, berdomisili di Sungailiat (Bangka Belitung)

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Biarkan Hati Ditawar Matahari

25 Juli 2019   07:02 Diperbarui: 25 Juli 2019   07:08 154
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mengaduk-aduk hati, bukan untuk menyatukan isi hati tapi mencari apa yang mengganjal ketika baru memulai pagi. Tak juga ditemukan, walaupun sudah menyeruput kopi. Tetap saja terasa tak nyaman meskipun sudah dicari-cari. 

Biarkan saja suasana hati, ketika tak ditemukan yang dicari. Kaki ini sudah harus melangkah, tak kan kalah hanya karena hati. Sepertinya hati sedang diracuni, biarkan ditawar matahari. Memang kadang hati sulit dikendali. 

Sungailiat, 25 Juli 2019 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun