Mohon tunggu...
Rustian Al Ansori
Rustian Al Ansori Mohon Tunggu... Administrasi - Pernah bekerja sebagai Jurnalis Radio, Humas Pemerintah, Pustakawan dan sekarang menulis di Kompasiana

Pernah bekerja di lembaga penyiaran, berdomisili di Sungailiat (Bangka Belitung)

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Lukisan Pagi dengan Narasi Embun

13 Juli 2019   16:28 Diperbarui: 13 Juli 2019   16:45 66
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Narasi embun tanpa warna, kulukis pagi ketika hati terasa berat melepaskan dalam sesaat. Setelah itu benar-benar lepas tak ada lagi tertahan dalam tarikan warna embun dengan ikhlas. Keikhlasan itu hanyalah permainan hati. Kepasrahanlah yang bisa menaklukkan hati. 

Lukisan pagi dengan narasi embun adalah ungkapan bening dengan hati. Ketika melepas kepergian dalam niat suci. Memutuskan untuk pergi sendiri menju Tanah Suci menunaikan ibadah haji. Kuatkan niat, ummi. 

Setelah dua hari kehilangan narasi, menjelang petang aku baru bisa kembali. 

Sungailiat, 13 Juli 2019 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun