Mohon tunggu...
Rustian Al Ansori
Rustian Al Ansori Mohon Tunggu... Administrasi - Pernah bekerja sebagai Jurnalis Radio, Humas Pemerintah, Pustakawan dan sekarang menulis di Kompasiana

Pernah bekerja di lembaga penyiaran, berdomisili di Sungailiat (Bangka Belitung)

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Menjemput Sepi

8 Juni 2019   18:34 Diperbarui: 8 Juni 2019   18:34 55
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Biarkan malam meninggalkan kebisingan siang untuk menjemput sepi
senja ini telah memberi tanda bahwa malam akan berkelahi
pertikaian akan terjadi karena kebisingan tak ingin berhenti
kalau begitu, kapan bisa bertemu sepi?
sedangkan mimpi tak bisa meciptakan sepi
mimpi juga diisi kebisingan yang tak jelas arti

Sepi yang tak datang sediri
sepi yang kehilangan ruang buat besemedi
untuk merenung diri
untuk mendapatkan kembali jati diri
yang telah hilang karena kebisingan narasi
suara tak bisa dipegang dipenuhi janji-janji
sepi yang pernah ada jangan pergi
hanya karena kebisingan yang lahir dari ambisi pribadi

Sungailiat, 8 Juni 2019

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun