Mohon tunggu...
Rustian Al Ansori
Rustian Al Ansori Mohon Tunggu... Administrasi - Pernah bekerja sebagai Jurnalis Radio, Humas Pemerintah, Pustakawan dan sekarang menulis di Kompasiana

Pernah bekerja di lembaga penyiaran, berdomisili di Sungailiat (Bangka Belitung)

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Jejak Hujan

27 Maret 2019   09:13 Diperbarui: 27 Maret 2019   09:33 115
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.


Jejak hujan akan diikuti pagi
Telah menyimpan matahari
Jejak hujan akan diikuti siang
Telah meredahkan matahari sehingga tak garang
Jejak hujan akan diikuti malam
Membuat semua diam

Jejak hujan
Telah menuntun pengikut hujan

Pagi terasa petang
Pengikut hujan bertahan menantang
Sebentar lagi akan ditenggelamkan hujan
Tanah akan kedinginan
Batu-batu akan kedinginan
Rumput-rumput tak sanggup bertahan
Pohon-pohon lemah tanpa kekuatan

Jejak hujan
Tellah menyisakan ketakutan

Pagi telah menebar peringatan
Hujan tanpa senyuman
Hujan tanpa kehangatan

Pagi telah dibuat kesakitan
Ketika terdengar jeritan
Bukan karena kesakitan
Bukan pula ketakutan
gang di kampung dibuat sepi
Ingin turut menikmati

Pagi semakin sepi
Jejak hujan meninggalkan pagi
Bulan madu penganti baru
Tak terganggu
Semakin manis semanis madu
Lelaki lajang di kampung semakin merindu

Sungailiat, 27 Maret 2019

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun