Mohon tunggu...
Rustian Al Ansori
Rustian Al Ansori Mohon Tunggu... Administrasi - Menulis kehidupan, Menghidupkan tulisan

Pernah bekerja di lembaga penyiaran, berdomisili di Sungailiat (Bangka Belitung)

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Cerita Pagi

6 Maret 2019   06:53 Diperbarui: 6 Maret 2019   07:24 159
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Memulai hari
Berkata-kata kepada pagi
Beban hati diratapi
Cermin diri sendiri
Bertanya kepada pagi
Belum juga puas diri
Mungkin ditemukan diluar rumah yang masih sepi

Membuka jendela sebelum keluar matahari
Ingin mendapatkan yang pertama saat menyinari
Telah terbuka lebar
Dinginpun menyebar
Ketika kaki menginjakan tanah yang lembab
Kaki terasa ngilu, tak tahu apa penyebab

Setelah tanah diinjak, saatnya membasuh muka dengan embun
Tak sengaja, terkena mata mengurangi rabun
Pagi sepi masih berembun  
Masih ada kokok ayam yang mengalun

Datang lelaki bermata merah
Bengkak matanya parah
Minta diizinkan, memetik bunga yang baru mekar 
Apakah buat ditaburkan di pusara ketika nyekar?
Ternyata, baru saja semalam anaknya berpulang
Mengejutkan pagi yang baru saja rasakan senang

Terasa begitu kuatya kehilangan
Biarkan ia mengambil bunga setaman
Sepuasnya dikumpulkan
Buat nanti ditaburkan
Bisa menjadi wewangian
Semoga rumah duka
Tidak kelihatan berduka

Akhiri cerita pagi
Ketika sudah mengintip matahari
Babak baru bakal dilalui
Hari-hari berdinamika
Walau ada duka
Kisah pagi juga ada suka 


Sungailiat, 6 Maret 2019

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun