Sudah kukatakan kampung kita telah dikepung asap
Tapi kau tak percaya, rasakan sekarang pedasnya mata menatap Â
Tak perlu ditanya, siapa yang mengasap?
Tanya pada dirimu sendiri, mengapa tak pernah percaya setiap yang kuucap?Â
Kesombonganmu telah menyekap
Tak bisa lagi lari dari kenyataan
Ini hinaan
Ini mengecilkan
Tunggu waktu takaburmu
Akan melebur dirimu
Dalam kubur yang dipenuhi lumpur
Diatas kubur, bunga luka ditabur
Ditancap nisan dengan tulisan pena yang lunturÂ
Seperti kampung kita yang dipenuhi asap, mata memandang jadi kabur
Bisa dirasakan, tekanan
Bisa diungkapkan, kenyataan
Bisa dinikmati, kepedihan
Bisa disembunyikan, kebohonganÂ
Kampung kita sedang dikepung asap, kawan
Ini kenyataan
Bukan kebohongan
Jangan katakan tak ada asap, walaupun di kampung kita tak ada gambut
Jangan katakan tak ada asap, walaupun tak ada api
Asap di kampung kita telah menebar sunyi
Sungailiat, 1 Maret 2019