Banyak yang dipendam
Sepanjang hari hingga matahari tenggelam
Rahim hati yang sudah mengandung
Otak sudah buka terakhir tak terbendung
Lahirlah kata-kata
Tanpa tangisan
Lahirlah baris, bait dengan cinta
Tanpa tangisan
Walau tak menagis bukan berarti tak bisa bicara
Cukup dengan aksara terangkai menjadi kalimat bernada
Menghibur malam yang telah lama hampa
Walau sudah tampak purnama
Dilahirkan malam
Kata yang tak berat
yang melahirkan kata tak sakit tetap diam
Kadang waktu sudah lewat
Tak perlu pakai sesar, normal sudah cukup
Kelahiran bukan yang pertama, juga bukan yang kedua
Yang pasti ketika dihitung dengan jari sudah tak cukup
Ribuan kata sudah dirangkai dalam puisi
Ribuan judul dengan berbagai diksi
Tak lupa kelahiran ditemani secakir kopi
Malam ini,
Kembali berpuisi
Sungailiat, 21 Januari 2019