Mohon tunggu...
Rustian Al Ansori
Rustian Al Ansori Mohon Tunggu... Administrasi - Pernah bekerja sebagai Jurnalis Radio, Humas Pemerintah, Pustakawan dan sekarang menulis di Kompasiana

Pernah bekerja di lembaga penyiaran, berdomisili di Sungailiat (Bangka Belitung)

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Dilahirkan Matahari

29 Desember 2018   06:20 Diperbarui: 29 Desember 2018   06:34 284
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
foto Rustian al ansori

Pagi dilahirkan matahari

Pagi pula ditinggalkan matahari

Tak lagi pagi

Matahari kembali telah melahirkan siang

Tak lagi siang

Setelah matahari melahikan petang

Tak lagi petang

Setelah matahari melahirkan malam

Seiring matahari tenggelam

Malam dibesarkan bulan

Bintang meninabobokan malam dalam buayan

Bulan telah mengadopsi malam

Setelah matahari meninggalkan malam

 

Kembali pagi

Matahari telah melahirkan pagi

Terus berputar tak henti

Pagi ini aku menyaksikan lahirnya pagi

Bukan dari rahimnya matahari

Tapi dari Timur yang menyinari

Rahim Timur telah dititipi matahari

Puisiku dilahirkan matahari

Ketika sunrise ku gauli

 

Sungailiat, 29 Desember 2018

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun