Mohon tunggu...
Rustian Al Ansori
Rustian Al Ansori Mohon Tunggu... Administrasi - Pernah bekerja sebagai Jurnalis Radio, Humas Pemerintah, Pustakawan dan sekarang menulis di Kompasiana

Pernah bekerja di lembaga penyiaran, berdomisili di Sungailiat (Bangka Belitung)

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Lengang

15 Desember 2018   05:57 Diperbarui: 15 Desember 2018   07:40 203
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Satu dua saja tampak melintas 

Lengang terasa tanpa batas 

Hingga bebas lepas 

Tapi hatimu begitu keras 

Energi rayuku telah terkuras 

Kau tetap bilang tidak 

Jalan itu telah menjadi tempat berpijak 

Segala cara tak mempan, tetap menolak 

*

Lengang 

Jalan itu lengang 

Saban hari dilewati hingga terpanggang 

Dalam terik matahari disuatu siang 

Aku minta kali ini 

Agar kau tidak melewati 

Sudah terlalu banyak duri 

Tebaran paku yang menyakiti 

Telah dengan sengaja mencederai hati 

*

Tak selalu lengang itu tenang 

Ketika luka kembali terkenang 

Jangan lewati jalan yang sama 

Kalau hanya untuk mengulangi luka 

Aku hanya mengingatkan 

Jangan sekali - kali utarakan penyesalan 

Bila tak ingin dibilang, kebodohan 

*

Sungailiat, 15 Desember 2018 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun