Mohon tunggu...
Rustian Al Ansori
Rustian Al Ansori Mohon Tunggu... Administrasi - Pernah bekerja sebagai Jurnalis Radio, Humas Pemerintah, Pustakawan dan sekarang menulis di Kompasiana

Pernah bekerja di lembaga penyiaran, berdomisili di Sungailiat (Bangka Belitung)

Selanjutnya

Tutup

Foodie Pilihan

Ketika Harga Empek-empek Lenjer Naik

17 November 2018   21:38 Diperbarui: 20 November 2018   10:35 426
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Empek Empek lenjer (dokpri)

"Mohon maaf pak, lenjernya sudah naik 2 ribu, " kata penjual empek empek di jalan Pemuda Sungailiat. 

Kenaikannya tidak tanggung - tanggung hingga 100%,  dari Rp 1000 menjadi Rp 2000/buah. Saya tidak bertanya penyebab kenaikan. Saya langsung memesan, ia pun langsung menggoreng pesanan saya. 

Di Sungailiat menyebut kuliner ini dengan empek empek, kalau di Palembang pempek. Saya tidak bertanya siapa nama penjual empek empek ini. Sambil menggoreng empek empek ia mengatakan, "barang - barang lagi naik, karena belum ganti presiden." 

Penjual empek - empek omongannya  mengaitkan kepada Pemilu yang saat sedang memasuki masa kampanye baik Pilpres maupun Pileg. Saya langsung memotong ucapannya," apa kalau ganti presiden harga empek empek lenjernya bisa turun. " 

Ia tidak menjawab apa - apa,sambil terus menggoreng empek empek pesanan saya. Sepertinya ia sadar, tidak bakalan harga yang sudah naik bakal turun. Termasuk empek - empek lenjer yang dijualnya, tidak akan kembali turun harga.

Walau perbincangan itu mungkin pedanggang empek empek tidak serius. Namun dapat ditangkap bahwa hiruk - pikuk kampanye Pilpres 2019 telah menyebar di masyarakat, termasuk isu - isu yang diangkat pasangan calon dan tim sukses. 

Kenaikan harga empek empek lenjer hingga 2 kali lipat, juga politik dagang pedagang empek - empek yang mengambil momentum tepat. Isu kenaikan harga yang menyebar terhadap sejumlah barang dimanfaatkan pedagang empek empek agar konsumennya tidak terkejut dan menganggap sebagai sesuatu yang wajar. Asal jangan politik empek empek saja, yang hanya berakhir dengan rasa pedas.

Salam dari pulau Bangka. 

Rustian Al Ansori.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun