Mohon tunggu...
Rustian Al Ansori
Rustian Al Ansori Mohon Tunggu... Administrasi - Menulis kehidupan, Menghidupkan tulisan

Pernah bekerja di lembaga penyiaran, berdomisili di Sungailiat (Bangka Belitung)

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Menjilat Petang

12 November 2018   16:57 Diperbarui: 12 November 2018   17:50 302
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Petang ini beramai - ramai mereka mengirimkan pesan

Ketika melihat wajah terpampang dengan senyuman

Bergantian mengirimkan pujian

Mereka sedang menjilat petang

Sebenarnya hati sedang terpanggang

 

Petang semakin ranum 

Senyum sinis terkulum

Melihat para penjilat sedang menjilat 

Maksud hati agar terlihat

Tapi petang telah lewat

Sebelum petang sempat dijilat

Malam telah lebih dahulu menyergap

 

Petang ini telah menjadi saksi

Semakin banyak para penjilat bergaya sexi

Matahari di jilat

Bulan dijilat

Bintang dijilat

 

Para penjilat

Diantara birokrat

Tak sadar petang sudah lewat

Mereka masih menjilat

Hingga petang dilupakan

Hanya karena mengirim pujian

Walau hanya tanda jempol kepalsuan

 

Birokrat

Menjilat

Disuatu kerumunan  dalam serikat

Jilat

Yang melekat

Sungailiat, 12 November 2018

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun