Masyarakat untuk selalu diingatkan untuk selalu hidup sehat. Berbagai cara dilakukan agar berprilaku  hidup sehat, sebagai upaya mencegah tertular berbagai penyakit.
Kata bijak terkait dengan kesehatan tubuh yang selalu didengung - dengungkan sejak dahulu dan masih relevan hingga sekarang bahwa, " mencegah lebih baik daripada megobati." Sehat itu mahal, lebih mahal lagi bila sakit.
Memperingati Hari Kesehatan Nasional ( HKN ) setiap tahun pada tanggal 12 November kita selalu diingatkan pentingnya kesehatan. Kampanye Gerakan Masyarakat Hidup Sehat ( Germas ) dalam rangka Hari Kesehatan Nasional ( HKN ) ke 54 diselenggara di seluruh Tanah Air, termasuk di kabupaten Bangka khususnya di Sungailiat tepat saya tinggal. Saya sempat mengikuti berbagai kegiatan yang diselenggarakan hari Minggu pagi (11/11) di halaman kantor Bupati Bangka. Dimulai dari senam, kampanye makan buah - buahan, serta pemeriksaan kesehatan gratis dan dijual berbagai jenis sayur - sayuran, sebagai makanan sehat yang kadang sering diabaikan. Makan sayur dapat menyehatkan tubuh, sehingga tidak hanya dipenuhi karbohidrat saja.
Wakil Bupati Bangka Syahbudin mengingatkan masyarakat tentang kondisi kesehatan masyarakat saat ini ketika kampaye Germas di Sungailiat. Juga mengingatkan saya, sudahkah saya menjalankan hidup sehat. Melihat beberapa teman yang terserang stroke disaat usia produktif, menjadi pemandangan yang miris. Usia belum memasuki masa pensiun sebagai PNS harus mengambil pensiun dini karena sakit. Begitu pula serangan jantung sebagai penyakit yang menakutkan, seseorang tampak sehat tapi saat terkena serangan jantung seketika itu bisa menemui ajalnya dan meninggal dunia.
Meningkatnya penyakit tidak menular dapat menurunkan perilaku terhadap derajat kesehatan cukup besar. Diperlukan berbagai upaya untuk mengubah perilaku yang tidak sehat menjadi sehat. Oleh karena itu Kementerian Kesehatan RI secara khusus mengingatkan masyarakat untuk menjaga kesehatan melalui gerakan masyarakat hidup sehat ( Germas ) guna mewujudkan Indonesia sehat.
Germas merupakan suatu tindakan sistematis dan terencana dilakukan secara bersama - sama oleh seluruh komponen bangsa dengan kesadaran kemauan dan kemampuan berprilaku sehat untuk meningkatkan kualitas hidup. Pelaksanaan Germas dimulai dari keluarga, karena keluarga adalah bagian terkecil masyarakat yang membentuk kepribadian.
Berikut ini 7 indikator Germas yang harus membudaya di masyarakat adalah,Â
- Memperbanyak melakukan aktifitas fisik.
- Memperbanyak mengkonsumsi sayur dan buah.
- Tidak merokok
- Tidak mengkonsumsi alkohol
- Memeriksa kesehtan secara rutin
- Membersihkan lingkungan.
- Menggunakan jamban sehat.
Tidak telalu sulit untuk dilakukan, namun dibutuhkan tekad merealisasikan 7 indikator Germas. Terutama bagi pencandu rokok, sulit untuk dilepaskan. Setelah terkena sakit, serangan jantung, kanker dan lain - lain yang diakibatkan rokok baru seorang perokok berhenti merokok sehingga menjadi sia - sia.Â
Untuk menyukseskan germas seperti diamanatkan dalam Inpres Nomor 1 tahun 2017 adalah dengan mengedepankan peran antar Kementerian atau lintas sektoral, dan ditunjang peran serta seluruh lapisan masyarakat, mulai dari individu keluarga dan masyarakat dalam mempraktekkan pola hidup sehat, akademisi, dunia usaha, organisasi kemasyarakatan dan organisasi profesi dalam menggerakkan anggotanya untuk berprilaku sehat, serta pemerintah baik ditingkat pusat maupun daerah dalam menyiapkan sarana dan prasara pendukung, memantau dan mengevaluasi pelaksanaannya.
Salah satu dukungan nyata lintas sektor untuk suksesnya Germas, diantaranya program infrastruktur berbasis masyarakat ( IBM ). Kementerian PU dan Perumahan rakyat yang berfokus kepada pembangunan akses air minum, sanitasi, dan pemukiman layak huni, yang merupakan infratruktur dasar mendukung Prilaku Hidup Bersih dan Sehat ( PHBS ) serta Badan Pengaws Obat dan Makanan dalam hal keamanan pangan. Dalam kehidupan sehari - hari, praktik hidup sehat merupakan salah satu wujud revolusi mental. Germas mengajak masyarakat untuk membudayakan hidup sehat, agar mampu mengubah kebiasaan - kebiasaan atau prilaku tidak sehat. Secara khusus, Germas diharapkan dapat meningkatkan partisipasi dan peran serta masyarakat untuk hidup sehat, meningkatkan produktifitas masyarakat, dan mengurangi beban biaya kesehatan.
Menamkan jiwa hidup sehat harus dimulai sejak usia dini. Sejak anak mengetahui dan memahami larangan, boleh dan tidak boleh sudah harus dimulai dari orang tua kepada anak yang masih balita. Slogan, "lebih baik mencegah daripada mengobati" harus terus disampaikan hingga anak duduk di bangku sekolah. Slogan itu tidak pernah basi. Yang paling penting para orang tua, pemimpin dapat menjadi panutan hidup sehat sehingga dapat diikuti banyak orang.Â
Salam dari pulau Bangka.
Rustian Al ansori
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H