Sudah lama menjadi pembicaraan dari teman - teman wartawan di Sungailiat, tentang adanya wartawan Kompasiana.Â
Pertanyaan itu diutarakan karena sehari - hari saya bertugas di Humas Pemkab Bangka yang sering berhubungan dengan para jurnalis. Selain itu karena saya aktif menulis di Kompasiana. Saya katakan kepada mereka tidak ada wartawan Kompasiana. Kompasiana itu blog, tempat aku menulis apa saja.Â
Ada beberapa wartawan yang berminat menulis di Kompasiana. Ada pula minta dituntun membuat akun di Kompasiana. Saya coba membantu apa yang bisa saya lakukan. Beberapa teman wartawan tahu saya aktif menulis di Kompasiana terkait diantaranya posting tulisan berita tentang Pemkab Bangka dengan tidak lupa menulis press release dibawah tulisan.Â
Berita yang dibuat lebih dahulu tayang di Kompasiana dari pada media massa lainnya yang ada belasan media yang saya kirimin berita yang sama dalam press release. Apa lagi setelah saya share ke media sosial pribadi, sehingga semakin banyak diketahui dan dibaca. Tapi dengan adanya kabar tentang wartawan Kompasiana saya jadi terusik.Â
Surat dari Dinas Komunikasi, Informatika dan Statistik kabupaten Bangka itu merupakan undangan yang ditujukan kepada pimpinan redaksi media massa dan wartawan yang melakukan aktifitas jurnalistik di kabupaten Bangka untuk menghadiri jumpa pers di Sungailiat yang dilaksanakan Sabtu ( 27/10) terselip nama wartawan Kompasiana dengan keterangan (pimpinan redaksi dan wartawan).Â
Bikin bingung siapa yang dimaksud pembuat undangan ini. Saya menjadi tidak nyaman dengan surat undangan dan ada nama wartawan Kompasiana di antara nama media massa yang lain. Saya yakin para pimpinan dan wartawan media massa juga akan heran dan bertanya - tanya seperti yang saya rasakan.Â
Saya akan hadir dalam jumpa pers itu. Saya ingin tahu sosok yang diundang sebagai wartawan Kompasiana. Saya hadir karena ada undangan yang ditujukan buat Humas Pemkab Bangka. Untuk mengetahui wartawan Kompasiana itu dan menciduk sosok yang masih misterius membuat saya penasaran.Â
Lebih asyik lagi saat sesi tanya jawab ketika jumpa pers sosok ini menyebut dirinya wartawan Kompasiana. Bila berandai - andai, peristiwa ini benar-benar terjadi maka kejadian ini bukan hanya terjadi di Jakarta seperti tulisan yang pernah dimuat di Kompasiana sebelumnya, namun juga di Sungailiat. Jangan sampai terjadi, adanya orang - orang yang mengambil keuntungan secara tidak benar dengan menjual nama Kompasiana.Â
Salam dari pulau Bangka.
Rustian Al AnsoriÂ
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H