Sejumlah kapal layar berlabuh di lepas pantai Tanjung Pesona Sungailiat, Kabupaten Bangka, tampak Selasa pagi ( 23/10 ). Kapal layar tersebut merupakan peserta Wonderful Sail Bangka Belitung 2018.
Hari masih pagi sejumlah pejabat daerah sudah berada di tepi pantai sambil minum - minum srapan pagi menunggu acara dimulai yakni menyambut kedatangan para peserta Wonderful Sail Bangka Belitung 2018 berasal dari Australia. Mereka telah memulai pelayaran yang cukup jauh, sebelum tiba di pantai Tanjung Pesona diantaranya singgah di pulau Belitung.
Beberapa perahu karet bermesin menjemput para peserta Wonderful Sail 2018 dari kapal mereka masing - masing untuk dibawa ke tepi pantai tempat berlangsungnya upacara penyambutan.
Selanjutnya para pejabat Pemda, TNI, Polri termasuk diantaranya Wakil Bupati Bangka Syahbudin mengalungkan kain Cual, tenun khas Bangka ke leher peserta Wonderful Sail Bangka Belitung 2018.
Mereka tampak bergembira karena disambut dengan keramahtamahan, dilanjutkan dengan menyantap makanan sambil menikmati indahnya suasana pagi di pantai Tanjung Pesona. Tak lupa mereka dihibur dengan tari tradisi.
Pemkab Bangka memanfaatkan event tersebut sebagai promosi pariwisata daerah, kebetulan obyek wisata Tanjung Pesona merupakan salah satu wilayah dari sekitar 600 hektar bakal dijadikan kawasan ekonomi khusus pariwisata pantai Timur Sungailiat. Kepastian kawasan ekonomi khusus itu masih menunggu terbitnya Peraturan Pemerintah yang mengatur tentang kawasan ekonomi khusus pariwisata pantai Timur Sungailiat.
Dipilihnya Tanjung Pesona sebagai tepat singgahnya peserta Wonderful Sail 2018 karena alamnya yang indah. Hal itu diakui salah seorang peserta Wonderful Sail Bangka Belitung  2018 John asal Australia. Ia juga menceritakan sebelum tiba di Tanjung Pesona kapal layar yang dkemudi dan ditumpangi sendirian itu sempat diterpa ombak besar dan angin kencang.
Perahu layar peserta Wonderful Sail Bangka Belitung 2018 selain hanya dilayari sendirian, terdapat pula berpasangan, serta satu keluarga yang membawa anak - anak mereka. Kapal layar yang dipergunakan dengan kelengkapan yang sudah cukup canggih, hingga alat untuk memenuhi berbagai kebutuhan selama diperjalanan diantaranya untuk menyuling air laut untuk mandi juga tersedia.
" Tidak semuanya peserta yang menginap di hotel Tanjung Pesona, sebagian lagi tetap berada di kapal," kata Rudi.