Mohon tunggu...
Rustian Al Ansori
Rustian Al Ansori Mohon Tunggu... Administrasi - Pernah bekerja sebagai Jurnalis Radio, Humas Pemerintah, Pustakawan dan sekarang menulis di Kompasiana

Pernah bekerja di lembaga penyiaran, berdomisili di Sungailiat (Bangka Belitung)

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Guru, Penyuluh Agama dan Penjaga Masjid di Bangka Dibekali Ilmu Falaq

23 Oktober 2018   14:56 Diperbarui: 23 Oktober 2018   15:58 282
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Wakil Bupati Bangka Membuka Pelatihan Ilmu Falaq

Bupati Bangka Syahbudin mengatakan, Ilmu falaq dalam pandangan agama Islam mempunyai peranan dan sumbangsih yang begitu besar terutama dalam penentuan waktu ibadah ummat Islam yang bersifat Mahdhoh.

Ketika membuka Pelatihan Ilmu Falaq Majelis Ulama Indonesia ( MUI ) kabupaten Bangka, Selasa ( 23/10 di gedung Wanita Sungailiat, Syahbudin menjelaskan, dalam menentukan waktu sholat  lima waktu, mulai dari waktu sholat subuh, dzuhur, ashar, magrib dan Isya, selain itu dalam penentuan dan penetapan tanggal 1 Ramdhan dan 1 Syawal serta tanggal 10 Dzulhijah yang selalu ditunggu - tunggu ummat Islam akan mengunakan perhitungan yang berpedoman pada ilmu Falaq yang berpijak pada  fenomena alam yaitu perputaran bulan dan matahari.

Untuk itu Pemkab Bangka memandang pelatihan ilmu Falaq yang diselenggarakan Majelis Ulama Indonesia ( MUI ) Kabupaten Bangka adalah suatu ide dan terobosan luar biasa yang secara tidak langsung telah membantu program pemerintah kabupaten Bangka dalam hal pemberdyaan ummat, peningkatan kualitas ibadah keagamaan dan pemakmuran kemasjidan.

" Apalagi seperti kita ketahui bersama dengan semangat keagamaan yang kuat Alhamdulillah masyarakat kita khususnya di kabupaten Bangka sudah banyak sekarang yang berlomba - lomba membangun masjid dan musholah yang megah dan mewah, penentuan arah kiblat masjid  dan musholahnyapun tidak terlepas dari pandangan ilmu Falaq," papar Syahbudin, wakil Bupati Bangka.

Wakil Bupati Bangka Syahbudin (dok.Humas Bangka)
Wakil Bupati Bangka Syahbudin (dok.Humas Bangka)
Menurutnya, salah satu rukun sholat adalah menghadap kiblat. Kalau arah kiblatnya kurang tepat atau bahkan sampai melenceng jauh dari yang sudah ditetapkan tentu akan mempengaruhi kualitas ibadah seseorang. Disinilah letak urgensinya pengetahuan tentang ilmu Falaq.

Syahbudin mengakui kemampuan pemerintah sangatlah terbatas maka MUI diharapkan bisa menjadi mitra strategis untuk memecahkan berbagai persoalan yang dihadapi ummat dan bangsa lebih luas lagi. Sebagaimana diketahui bersama tugas dan fungsi MUI adalah memberikan fatwa dan wejangan kepada pemerintah dan ummat baik diminta maupun tidak diminta.

" Ulama merupakan pewaris nabi, yang tentu mewarisi keilmuwan dan kejuhudannnya dengan predikat pewaris nabi itulah makan diharapkan setiap persoalan yang berkembang dimasyarakat ulamalah yang bisa menjadi pemecah dan penyejuk," ujarnya..

Pemkab Bangka menyadari memiliki tanggungjawab untuk mendukung kegiatan MUI.

Dan tetap konsisten mendukung berbagai kegiatan yang dilaksanakan oleh MUI kabupaten Bangka.

" Kalau dana kita memungkinkan pada tahun yang akan datang bantuan dana hibah untuk MUI bisa ditingkatkan, kalau tahun 2018 ini yang saya tahu sebesar Rp 120 juta,  pada tahun yang akan datang mudah - mudahan bisa dinaikan sebesar seratus persen," pungkasnya.

Sedangkan pelatihan ilmu Falaq dimaksudkan untuk memberikan wawasan keilmuwan kepada seluruh peserta tentang ilmu Falaq, memperkuat tali silaturahmi seluruh pengurus MUI kabupaten Bangka dengan para guru, penyuluh agama Islam dan pengurus masjid dan masyarakat kabupaten Bangka.

Ketua MUI kabupaten Bangka H. Saipul Zohri mengatakan, ilmu Falaq terdapat dalam Al Quran karena itu harus dipelajari. Pelatihan ilmu Falaq merupaka bagian dari program kerja MUI Kabupaten Bangka, selain program lainnya seperti Program Natak Masjid di kabupaten Bangka. Para pengurus MUI mendatangi masjid - masjid untuk menyerap aspirasi para jamaah di desa -desa yang banyak permasalahan ditemukan sehingga membutuhkan jawaban.

" MUI berusahan menjawab setiap permasalah yang dismpaikan masyarakat," ujar Saipul Zohri.

MUI Kabupaten Bangka menargetkan mengunjungi seluruh masjid hingga saat ini sudah puluhan masjid yang didatangi. Diharapkan target itu dapat terpenuhi sesuai dengan agenda MUI setiap satu minggu dua kali kali natak masjid.

Sementara itu peserta Pelatihan berjumllah 50 orang, meliputi 20 orang utusan guru agama Islam SMA dan SMP, 20 orang penyuluh agama Islam dan 20 orang pengurus masjid. Dengan nara sumber dari IAIN Syeh Abdurahman Sidik Bangka Belitung, MUI Provinsi Kepulauan Bangka Belitung,dan beberapa nara sumber lainnya yang berlangsung sehari.(Rustian Al Ansori)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun