Mohon tunggu...
Rustian Al Ansori
Rustian Al Ansori Mohon Tunggu... Administrasi - Pernah bekerja sebagai Jurnalis Radio, Humas Pemerintah, Pustakawan dan sekarang menulis di Kompasiana

Pernah bekerja di lembaga penyiaran, berdomisili di Sungailiat (Bangka Belitung)

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Ziarah Pagi

8 September 2018   05:10 Diperbarui: 8 September 2018   05:07 326
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Embun jelas terlihat mengeristal di daun hijau. Bunga melati tak sengaja tersentuh jatuh bertaburan dengan risau. Bukan sedang menaburkan pusara yang lagi resah. Bukan pula pertanda akan datang musibah. Tapi pagi memang sedang diziarah. 

Pusara pagi adalah taman hijau yang segar disirami hujan semalam. Hijau daun membuka mata terpejam. Menurunkan minus mata yang menua. Tak perlu ada tanya. 

Beberapa bunga akan dipetik setelah mekar beberapa waktu. Dari pada dibiarkan layu. Bunga masih berembun. Ketika dipetik suara kokok ayam masih ramai mengalun. 

Ziarah tak selalu terkait kematian. Ziarah pagi tanda hari memulai kehidupan. 

***

Sungailiat, 8 September 2018 

Rustian Al Ansori 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun