Mohon tunggu...
Rustian Al Ansori
Rustian Al Ansori Mohon Tunggu... Administrasi - Pernah bekerja sebagai Jurnalis Radio, Humas Pemerintah, Pustakawan dan sekarang menulis di Kompasiana

Pernah bekerja di lembaga penyiaran, berdomisili di Sungailiat (Bangka Belitung)

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Secangkir Kopi Terkena Hujan

4 September 2018   21:37 Diperbarui: 4 September 2018   21:52 529
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi pribadi

Hujan telah merubah rasa

Hingga secangkir kopi tak nyaman dirasa

Mengapa mesti terkena hujan

Bukankah secangkir kopi telah diteduhkan bulan

Bulan tak bisa dipercaya

Bulan telah tua hingga jadi pelupa

*

Secangkir kopi terkena hujan

Bukan kopi Arabika, bukan pula kopi Robustan tapi kopi oplosan

Dicampur dengan banyak kepalsuan

Tak menutup kemungkinan bisa keracunan

Semoga hujan telah menawarkan racun

Tapi tetesan hujan tak bisa dipercaya bisa juga menjadi racun

*

Tak perlu ada perdebatan

Hanya karena secangkir kopi terkena hujan

Jangan pula salahkan bulan

Tapi tak ada lagi tempat berteduh

Setelah gempa membuat atap - atap runtuh

Biarkan kopi terkena hujan

Segera lindungi mereka yang kehujanan

***

Sungailiat, 4 September 2018

Rustian Al Ansori

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun