Mohon tunggu...
Rustian Al Ansori
Rustian Al Ansori Mohon Tunggu... Administrasi - Pernah bekerja sebagai Jurnalis Radio, Humas Pemerintah, Pustakawan dan sekarang menulis di Kompasiana

Pernah bekerja di lembaga penyiaran, berdomisili di Sungailiat (Bangka Belitung)

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Laut Masih Jauh

25 Agustus 2018   12:51 Diperbarui: 25 Agustus 2018   13:03 606
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi pribadi

Laut masih jauh 

Masih harus melewati beberapa cemara yang tumbuh 

Melalui jalan menurun berbatu baru akan ditemukan pasir putih yang mengeristal tanpa debu 

Terasa lembut pasir pantai yang menenggelamkan jemari kaki yang kaku 

Tampaklah laut membiru 

*

Laut masih jauh dibatas pandangan yang mulai rabun karena menua usia 

Laut masih jauh dari lambaian tangan sebagai tanda 

Laut masih jauh dari kapal yang masih ditengah saudara 

Laut masih jauh karena kita masih ditepi pantai menerima ombak yang datang dari mengembara 

*

Biarkan laut menepi dengan buih - buih putih 

Jangan dikejar tak kan dapat selain letih 

Biarkan laut jauh 

Suatu saat akan diarungi walau dalam mimpi 

Biarkan laut sepi 

Tak kan menjadi laut mati 

*

Sungailiat, 25 Agustus 2018 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun