Mohon tunggu...
Rustian Al Ansori
Rustian Al Ansori Mohon Tunggu... Administrasi - Pernah bekerja sebagai Jurnalis Radio, Humas Pemerintah, Pustakawan dan sekarang menulis di Kompasiana

Pernah bekerja di lembaga penyiaran, berdomisili di Sungailiat (Bangka Belitung)

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Pantai Kemarau

20 Agustus 2018   23:11 Diperbarui: 20 Agustus 2018   23:39 425
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

***

Pantai telah ditambatkan perahu

Bersama pasir yang ditinggalkan surut air laut

Perahu berteduh , dimana pemiliknya tidak ada yang tahu

Biarkan saja agar panas tak menyentuh dinding perahu agar tak keriput

Seperti keriput lumpur pantai yang mengering ditinggalkan air surut

+

Kemarau telah membuat pantai semakin tua

Kering air di tubuh membuat kulit menua

Kering air di bumi karena tanah terbelah

Tanah menjadi tak berguna

Pantai telah dipenuhi sampah

 *

Pantai yang teriris keris kemarau

Telah membuat tenggorokan tersekat parau

Sulit berkata - kata

Hanya bisa ditulis saja

 ***

Sungailiat, 20 Agustus 2018

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun