Mohon tunggu...
Rustian Al Ansori
Rustian Al Ansori Mohon Tunggu... Administrasi - Pernah bekerja sebagai Jurnalis Radio, Humas Pemerintah, Pustakawan dan sekarang menulis di Kompasiana

Pernah bekerja di lembaga penyiaran, berdomisili di Sungailiat (Bangka Belitung)

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Ziarah

18 Agustus 2018   05:53 Diperbarui: 18 Agustus 2018   07:40 355
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Terik kemarau menyengat pusara yang mengeringkan bunga yang baru ditaburkan. Bunga tabur yang dibawa peziarah mengeriting kepanasan. Peziarah telah berziarah di makammu pahlawan. Bunga tabur mewangikan pusara. Dari pusara bernama hingga tak punya nama. 

Do'a diantara bunga tabur tak lupa disampaikan. Putih pusaramu pahlawan selalu mengingatkan. Tanggungjawab para peziarah untuk meneruskan. Ziarah singkat telah dilakukan. Ziarah rutinitas tahunan. 

Saat meninggalkan pusara, masih tersisa segenggam bunga tabur masih bisa ditaburkan. Aku melihat satu pusara di pojok makam yang belum mendapat taburan. Lengkap sudah ziarah yang tak kan dilupakan. Walau hanya tahunan tapi meninggalkan pesan. Jangan pernah menghianati perjuangan. 

Sungailiat, 18 Agustus 2018 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun