Hari Mangrove se Dunia yang diperingati setiap tanggal 26 Juli, di Bangka Belitung diiperingati lebih awal, Selasa (24/7) di Pantai Rebo Sungailiat dengan ditandai penanaman Mangrove dan pelepasan Kepiting Bakau.
Kegitan yang diselenggaran Yayasan Ikebana bekerjasama dengan PT Timah Tbk, PT PLN wilayah Bangka Belitung, Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung dan Pemkab Bangka, dihadiri Gubernur Kepulauan Bangka Belitung Erzaldi Rosman, Wakil Bupati Bangka Rustamsyah, pejabat TNI dan polri, anggota DPRD, tokoh masyarakat dan undangan lainnya.
Penanaman Mangrove selain dilakukan para pejabat ditepi pantai Rebo, juga dilakukan para pelajar SD, SMP, SMA dan aktifis lingkungan.
Ketua Yayasan Ikebana Ervawi menjelaskan, Mangrove tidak hanya berfungsi untuk menahan abrasi namun juga secara ekonomi menguntungkan sebagai tempat berkembang biaknya kepiting bakau, udang dan ikan yang dapat dimanfaatkan masyarakat sebagai penghasilan tambahan serta untuk memenuhi kebutuhan gizi masyarakat.
Sesuai dengan tujuan Yayasan Ikebana yakni memberdaya masyarakat, menurut Arpawi apa yang dilakukan Ikebana seperti menanam Mangrov dimasa mendatang akan dapat dirasakan masyarakat manfaatnya.
Sementara itu Wakil Bupati Bangka Rustamsyah mengapresiasi upaya yang dilakukan Yayasan Ikebana untuk menyelamatkan lingkungan.
“ Upaya yang dilakukan Yayasan Ikebana berlanjut dengan lahirnya penyelamat lingkungan lainnya di kabupaten Bangka, sehingga lingkungan dapat diselamatkan dari kerusakan,” ujar Rustamsyah.
Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka juga menyampaikan penghargaan kepada Yayasan Ikebana yang telah berhasil melakukan reklamasi terhadap kawasan pantai Rebo yang rusak akibat penambangan.
Pelaksanaan penanaman di pantai Rebo dengan bibit Manggrov tahun 2018 ini merupakan pelaksanaan tahun ke 9, untuk itu Gubernur Kepulauan Bangka Belitung Erzaldi mengharapkan untuk pelaksanaan tahun ke 10 pada tahun 2019 pada peringatan hari Mangrove se Dunia dapat dilakukan penghijauan dengan lahan dan jumlah Mangrove yang lebih banyak.