Mengatasi permasalahan sampah di kemudian hari perlu adanya pengolahan sampah yang dapat bermanfaat bagi kehidupan, bukan sebaliknya sampah menjadi masalah bagi kehidupan.
Ketika membuka sosialisasi Tempat Pengolahan Sampah 3 R bagi para kepala desa dan lurah se kabupaten Bangka, Sabtu ( 21/7 ) di ruang Bangka Bermartabat kantor Bupati Bangka di Sungailiat, Sekda Bangka Akhmad Mukhsin mengatakan, pengolahan sampah sangat penting dalam rangka mempersiapkan terjadinya peningkatan produksi sampah, mengingat pertambahan penduduk akan diikuti dengan produksi sampah yang juga meningkat.
Dijelaskannya, untuk daerah pedesaan belum ada hambatan dalam penyediaan tempat pembuangan sampah, namun untuk daerah perkotaan lahan akan sulit didapat sebagai Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sampah, karena itu Pemkab bangka sangat memperhatikan permasalahan sosial yang akan terjadi, untuk itu perlu adanya kepedulian bersama khususnya lurah dan kepala desa yang harus melakukan pengolahan sampah.
Mukhsin mengatakan, TPS 3 R ( Reduce, Reuce, Recycle ). Reduce artinya Kurangi Timbulnya Sampah, Reuce Gunakan Kembali Sampah Yang Bisa dipakai, Recycle artinya olah sampah untuk kemanfaatan.
“Sampah bisa diolah menjadi kompos, bisa didaur ulang dengan proses 3 R ini, saya yakin bila ada komitmen kita bersama tidak menunggu tahun 2036 sudah dapat terwujud di kabupaten Bangka sampah tidak lagi sampai di TPA,” ujar Akhmad Mukhsin, Sekda Bangka.
Menurutnya, bila pengolahan sampah dapat dilakukan melalui TPS 3 R berarti tidak perlu lagi memikirkan penyediaan lahan sebagai tempat pembuangan akhir sampah.
TPS 3R direncanakan akan dibangun di kelurahan dan desa, untuk itu diminta kepada kepala desa dan lurah menyiapkan lahan bakal tempat pembangunan serta menyiapkan kelompok masyarakat yang dapat menjalankan pengolahan sampah tersebut.
Diharapkannya para kepala desa dan lurah untuk sungguh - sungguh mengikuti sosilasi TPS 3R sehingga dapat menerapkan ilmu yang didapat kepada masyarakat di wilayah masing - masing.
Sementara itu kepala Bappeda kabupaten Bangka Pan Budi Marwoto menjelaskan, sampah bila dibiarkan akan menjadi masalah terutama dalam penyebaran penyakit, mengingat sebagian besar penyakit itu ditularkan dari sampah.
“ Empat penyakit terbesar di Indonesia itu diantaranya disebabkan diare, yang diantaranya disebabkan karena kebersihan lingkungan,” kata Pan Budi.
Menurutnya, permasalahan sampah menjadi sangat serius, untuk itu TPS 3R yang sudah dimulai di kelurahan Srimenanti, juga dapat diikuti desa dan kelurahan lainnya di kabupaten Bangka sehingga sampah dapat diolah menjadi pupuk kompos sehingga mendapatkan nilai tambah.
Sosilisasi TPS 3R diikuti kepala desa, lurah beserta Ketua Tim Penggerak PKK desa dan kelurahan yang diselenggarakan Bappeda Kabupaten Bangka bersama Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bangka bekerjasama dengan Kementerian PUPR dalam hal ini Satker Bangka Belitung. (Rustian/ Reles Humas Bangka)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H