Mohon tunggu...
Rustian Al Ansori
Rustian Al Ansori Mohon Tunggu... Administrasi - Pernah bekerja sebagai Jurnalis Radio, Humas Pemerintah, Pustakawan dan sekarang menulis di Kompasiana

Pernah bekerja di lembaga penyiaran, berdomisili di Sungailiat (Bangka Belitung)

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Selembar Kertas Dibasahi Embun Berisikan Sajak

20 Juni 2018   05:06 Diperbarui: 20 Juni 2018   05:30 698
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Embun telah membasahi kertas berisikan sajak

Setelah banyak kaki yang menginjak

Kutemui di jalan setapak

Ketika matahari belum nampak

Kertas yang basah sulit bisa terbaca

Karena tinta yang mengembang sulit kata dieja

Sajak terlihat dari susunan kalimat dalam rangkaian kata

Walau bait tak utuh karena tulisan mengembang membikin ragu

Tetap kubaca di tengah dingin pagi membeku

Ternyata berisikan tiga bait sajak rindu

Selembar kertas dibasahi embun berisikan sajak rindu

Seluruh kata disetiap bait hanya bertuliskan rindu kamu

Tak ada kata lain hanya itu yang terbaca

Sajak tak jelas siapa pencipta

Sajak rindu telah terinjak

Sajak rindu yang ditemukan dijalan setapak

Sajak rindu yang diselimuti embun

Sajak rindu ditemukan saat azan subuh mengalun

Sajak kutinggalkan dijalan setapak

Ketika pulang usai subuh sudah lagi tak tampak

Kemanakan selelmbar kertas dibasahi embun yang berisikan sajak?

Kuhabisi langkah melewati jalan setapak

Kutemuan sajak

Di teras rumah tergeletak

Siapa yang telah memindahkan ?

Tak mungkin angin, karena embun telah memberatkan

Karena tak ada angin, tak mungkin bisa diterbangkan

Siapa rindu kamu di dalam sajak itu?

Mungkinkah aku?

Entahlah?

Mungkin ada yang sedang membuat ulah?

Lupakan saja

Angap pagi sedang bercerita

Sungailiat, 20 Juni 2018

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun