Mohon tunggu...
Rustian Al Ansori
Rustian Al Ansori Mohon Tunggu... Administrasi - Pernah bekerja sebagai Jurnalis Radio, Humas Pemerintah, Pustakawan dan sekarang menulis di Kompasiana

Pernah bekerja di lembaga penyiaran, berdomisili di Sungailiat (Bangka Belitung)

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Idul Fitri Melahirkan Insan Suci yang Meninggalkan Sifat Buruk

15 Juni 2018   21:27 Diperbarui: 15 Juni 2018   21:28 1133
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
jemaah masjid Agung Sungailiat setelah sholat Ied (foto Rustin)

Gema takbir, tahlil dan tahmit terus menggema dari pengeras suara di masjid - masjid di Sungailiat, Kabupaten Bangka sebelum subuh hingga berlanjut menjelang sholat Ied. Kendati hujan deras mengguyur kota Sungailiat dan sekitarnya, hingga pukul 07.00 WIB saat akan dimulainya Sholat Ied. 

Diantara masjid yang menggelar sholat Ied yakni masjid Agung Sungailiat, yang mengundurkan waktu 5 menit karena menunggu para jemaah datang yang tertahan karena hujan deras. Dari dalam masjid Agung Sungailiat terus takbir dikumandangkan. Sholat Ied kali ini saya berada di sap ke dua tetap didepan mimbar khotib yang menyampaikan khotbah.

Tiba waktunya sholat, Yusuf Mujarobi yang merupakan imam muda masjid Agung Sungailiat bertindak sebagai imam sholat Ied dari ratusan jemaah yang memadati bagian dalam masjid Agung. Karena hujan terus menguyur sehingga tenda yang sudah terpasang di halaman masjid Agung tidak dapat dipergunakan jemaah. Belum lagi kondisi aliran listrik padam pagi itu, sehingga pihak PLN harus menyiagakan petugas dan 1 unit generator,sehingga masjid Agung tetap benderang. 

foto Rustian al ansori
foto Rustian al ansori
Khotib Prof. Dr. Hatamar Rasyid (foto Rustian)
Khotib Prof. Dr. Hatamar Rasyid (foto Rustian)
Khotbah Idul Fitri 1439 Hijriah di Masjid Agung Sungailiat, Jumat (15/6 ) disampaikan Prof. Dr. Hatamar Rasyid, MA Guru Besar UIN Palembang yang mengatakan, Ramadhan itu sangat mengangungkan kasih sayang dan telah mengajarkan bagi orang Islam yang beriman untuk peduli, tidak apatis dan tidak masabodoh dengan kondisi sekeliling dan masyarakat di lingkungannya.

Bila tidak mendapatkan hikmah itu, menurut Prof. Hatamar puasa hanya mendapatkan haus dan dahaga saja seperti halnya hadis nabi, “ betapa banyak orang berpuasa hanya mendapatkan haus dan dahaga.” Ramadan bukan hanya secara personal dan fertikal kepada Allah SWT namun juga memiliki dimensi horizontal, seperti dapat menahan lapar, haus dan tidak berhubungan badan dengan pasangan yang sudah syah menikah pada siang hari. Horizontal seorang mukmin sejati dapat mengendalikan diri dari segala bentuk keburukan seperti emosi, rasa marah, egois, tidak mau berbagi, dengki, fitnah, dan sifat buruk lainnya .

“ Alumni puasa Ramadhan telah melahirkan insan suci hasil dari gemblengan kawacandradimuka selama 1 bulan selama Ramadhan,” kata Prof. Hatamar Rasyid. 

Menurutnya, sikap ummat Islam anti radikalisme, dapat menunjukkan sikap teladan yang menjadi panutan ummat - ummat yang lain. Orang yang berpuasa dengan sebenarnya akan menjadi pionir, anti radikalisme dan jadi orang - orang yang menebar kedamaian  dan keharmonisan antar sesama.

“ Ummat Islam menjadi teladan diantara ummat yang lain sehingga ia jadi wasit atau penengah bagi ummat lain, apakah kita telah menjadi ummat yang dapat menjadi panutan bagi ummat lainnya dari berbagai hal, termasuk radikalisme baik secara konstitusional maupun faktual.

Dijelaskannya, secara subtansial semua ajaran Islam memberikan pemahaman bahwa ummat Islam tidak pendendam bahkan sangat moderat . Umat Islam itu berkeadilan, umat Islam bukan ekstrim dan melampauwi batas serta bukan pula ummat yang mereduksi ajarannya tapi ummat yang menjalankan ajaran sesuai syariat.

foto Rustian al ansori
foto Rustian al ansori
jemaah masjid Agung Sungailiat setelah sholat Ied (foto Rustin)
jemaah masjid Agung Sungailiat setelah sholat Ied (foto Rustin)
Hujan turun di seputar masjid Agung Sungailiat (foto Rustian)
Hujan turun di seputar masjid Agung Sungailiat (foto Rustian)
Usai sholat Ied di masjid Agung Sungailiat, masih tersisa hujan rintik - rintik, namun tidak menyurutkan warga bersilaturahmi. Rumah - rumah warga membuka pintu untuk para tamu, termasuk diantaranya Plt Bupati Bangka Rustamsyah yang melakukan open house di rumah dinasnya di jalan Imam Bonjol Sungailiat. Beberapa tokoh agama, pejabat Pemda dan masyarakat hadir dalam silaturahmi Idul Fitri itu. 

Aktifitas silaturahmi lebaran terhenti setelah mulainya sholat Jumat, kemudiaan berlanjut setelah selesai sholat Jumat. Kembali hujan mengguyur kota Sungailiat hingga sore hari. Silaturahmi dengan saling maaf - memaafkan melengkapi Ramadhan, saat bergembiran di hari kemenangan bagi ummat Islam.

Menunjukan bahwa ibadah Ramadhan telah melahirkan insan suci yang meninggalkan sifat buruk.

Selamat Idul Fitri 1439 H, mohon maaf lahir dan batin.

Salam dari pulau Bangka.

Rustian Al Ansori

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun