Mohon tunggu...
Rustian Al Ansori
Rustian Al Ansori Mohon Tunggu... Administrasi - Pernah bekerja sebagai Jurnalis Radio, Humas Pemerintah, Pustakawan dan sekarang menulis di Kompasiana

Pernah bekerja di lembaga penyiaran, berdomisili di Sungailiat (Bangka Belitung)

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi Dibaca Setan

4 Juni 2018   23:35 Diperbarui: 5 Juni 2018   00:03 504
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ribuan setan itu datang

Hingga mencapai lebih 70 ribu dalam bayang - bayang

Setan dalam sebulan  salah dihitung

Telah membuat buntung

 

Ribuan setan

Yang lepas dari ikatan

Telah menggangu mesin

Telah masuk angin

Para penghitung itu telah jadi setan

Teriak saja sampai muntah darah  tak akan ada kepedulian

Persetan

 

Permain setan - setan

Telah dimainkan

Puisi juga dibacakan

Tapi tak jelas siapa yang membaca

Karena tak terbaca

Walau jelas banyak dituliskan

Tapi mata mereka dibutakan

Telah bersekutu dengan setan

 

Puisi yang dibacakan setan

Menjadi kesia - siaan

Kecurangan entah untuk keberapa kali

Kalau masih ada, setan akan terus merasuki puisi

 

Sungailiat, 4 Juni 2018

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun