Mohon tunggu...
Rustian Al Ansori
Rustian Al Ansori Mohon Tunggu... Administrasi - Pernah bekerja sebagai Jurnalis Radio, Humas Pemerintah, Pustakawan dan sekarang menulis di Kompasiana

Pernah bekerja di lembaga penyiaran, berdomisili di Sungailiat (Bangka Belitung)

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Mengenang Jabal Tsur Bagian dari Isra Miraj Nabi Muhammad SAW

17 April 2018   00:54 Diperbarui: 17 April 2018   01:58 1177
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Berada di depan mulut gua Tsur (dok. Pribadi)

Isra' Miraj Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wa Sallam ( SAW ) tidak terlepas dari rangkaian peristiwa Rasullulah SAW bersembunyi di gua Tsur dari kejaran tentara Qurais, sebelum nabi menuju Madinah.

Napak tilas perjalan nabi ke persembunyiannya di Gua Tsur dari kejaran tentara Qurais, untuk merasakan beratnya medan yang dilalui Rasullullah SAW waktu itu saya rasakan beratnya. Jabal Tsur merupakan bukti sejarah perjalan nabi, yang juga termuat dalam Al qur'an. Bukan fiksi, ini nyata.

Saya mendaki Bukit Tsur 10 tahun lalu, hingga ke puncaknya. Jemaah calon haji dari seluruh penjuru dunia bila sudah tiba di kota Mekkah maupun mereka yang menunaikan umroh, memanfaatkan waktu menjelang kegiatan haji mengunjungi Jabal Tsur.

Bukit yang memiliki ketinggian 5000 fit  masih dalam wilayah kota Mekkah menjadi sasaran jemaah karena merupakan tempat bersejarah, dalam perjuangan Rasullullah SAW dalam meneggakkan Islam.

Dipuncak Jabal Tsur terdapat gua Tsur, tempat nabi bersembunyi saat dikejar tentara Qurais. Pada saat nabi Muhammad SAW berada di dalam gua yang sempit itu, mulut gua tertutup sarang laba - laba, serta terdapat sarang burung merpati. Terlindungan nabi dari kejaran tentara  Qurais karena lindungan Allah Subhanahu Wa ta'alla ( SWT ).

Berada di atas Jabal Tsur (dok. Pribadi )
Berada di atas Jabal Tsur (dok. Pribadi )
Sebelum memulai pendakian, di kaki Jabal Tsur terdapat tulisan peringatan kepada para pengunjung yakni Nabi Muhammad SAW tidak mengajarkan untuk naik ke Jabal Tsur, demikian pula larangan untuk solat, mengusap batunya, mengikat pohon - pohonya dan mengambil tanah di Jabal Tsur. Pengumuman tersebut ditulis selain menggunakan bahasa Arab, Inggris juga Indonesia.

Di sepanjang pendakian dapat ditemukan pendaki merupakan jemaah calon haji dari berbagai negara diantaranya Pakistan, Banglades, Philipinan, Cina, serta sejumlah negara lainya. Diantara para pengunjung juga berasal dari Indonesia, Mukimin asal Surabaya Muhammad Amin yang sudah menetap 9 tahun di kota Mekkah mengaku sudah berulang kali mendaki Jabal Tsur. 

Muhammad Amin menjelaskan, pendakian yang dilakukan kali ini untuk mengantar jemaah calon haji asal daerahnya yakni Surabaya.

Antrian ingin melihat gua Tsur (dok. pribadi)
Antrian ingin melihat gua Tsur (dok. pribadi)
Berada di atas Jabal Tsur, para pengunjung dapat melihat kota Mekkah dengan ketinggian 5000 fit serta melihat  gua Tsur, dengan antrian pengunjung yang ingin melihat ke ruang yang sempit itu. Sementara itu para pengunjung setelah berada di puncak Tsur, juga dapat beristirahat karena tersedia para pedagang yang menyediakan makanan, minuman, selain cendera mata.

Disamping itu tersedia juga tempat sholat. Di puncak Jabal Tsur masih banyak merpati yang hidup dan berkembang biak di atasnya, yang selalu mendapatkan makanan dari pengunjung, yang mendapatkan makanan burung dari pedagang disekitar Gua Tsur.

Sekedar mengenang, ketika lewat tengah malam membuka catatan lama dan dokumen foto ketika saya berada di Jabal Tsur.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun