Mohon tunggu...
Rustian Al Ansori
Rustian Al Ansori Mohon Tunggu... Administrasi - Pernah bekerja sebagai Jurnalis Radio, Humas Pemerintah, Pustakawan dan sekarang menulis di Kompasiana

Pernah bekerja di lembaga penyiaran, berdomisili di Sungailiat (Bangka Belitung)

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi | Merenda Malam

20 Februari 2018   22:40 Diperbarui: 20 Februari 2018   22:55 383
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Telah kujalin malam dengan kata merayu 

Merendanya dengan rangkaian kata yang menyatu 

Hampir saja bisa menjalin menjadi satu 

Tapi lepas karena terbaru - buru 

Kata malam tak cukup untuk meredam 

Karena masa kelam yang dilewati penuh dendam 

Tak bisa lagi disatukan 

Tak bisa lagi dipadukan 

Merenda malam 

Hanyalah membangkitkan dendam 

Aku tak akan memaksa 

Karena malam akan diakhiri dengan sia - sia 

Upaya pun akan patah 

Malam pun tak perlu lagi petuah 

Biarkan berjalan liar 

Karena malam tak perlu diajar 

Sungailiat, 20 Februari 2018 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun