Kuliner ekstrem? Kesan pertama ketika melihat wujudnya kalau yang belum pernah mencicipi akan terasa tak sedap dipandang mata, karena terlihat hanyalah ikan teri mentah yang sudah difermentasi selama seminggu. Itulah rusip. Jenis kuliner ini sudah sangat dikenal di Bangka Belitung.
Saya sebagai salah satu penyuka rusip. Bagi saya rusip dapat menggugah selera makan, Tapi yang tidak terbiasa, apa lagi yang baru pertama kali melihatnya akan merasa (maaf) jijik. Ada yang mengatakan ini mirip " muntah kucing." Bagi penyuka rusip, seperti saya apa pun sebutan terhadap Rusip tidak berpengaruh. Karena wujudnya yang menjijikan itu sehingga ada yang menyebutnya sebagai kuliner ekstrem.
Yang pasti rusip adalah kuliner yang higeinis. Kalau tidak bersih, baik ikan teri maupun wadah untuk menyimpannya, rusip tidak akan berhasil difermentasi.
Rusip merupakan jenis sambal yang terbuat dari ikan teri yang diproses dengan cara difermentasi. Kuliner yang sangat dikenal di Bangka Belitung ini dibuat dengan menggunakan ikan teri sebagai bahan dasar.
Ikan teri sebelum difermentasi dibersihkan hingga benar-benar bersih agar proses fermentasi dapat berhasil. Bila ikan tidak higenis tidak akan berhasil menjadikannya rusip, karena akan menyebabkan ikan teri membusuk dan memunculkan ulat.
Ikan teri yang sudah dibersihkan dicampurkan dengan garam dan gula merah. Kemudian diawetkan dalam satu wadah yang tertutup selama tujuh hari. Bila aroma asam menyeruak ke penciuman, dari ikan yang difermentasi tadi, berarti rusip telah berhasil dibuat. Sekarang tinggal menikmati.
Sambal rusip ini, ada sebagian yang mengonsumsinya tidak dicampur dengan apa-apa, langsung dikonsumsi sebagai lauk nasi. Tapi kalau saya, seperti juga kebanyak orang-orang di Bangka Belitung lebih enak kalau dicampur dengan irisan bawang, cabe dan tidak lupa dengan jeruk kunci (jeruk ukuran kecil dan sangat asam dirasakan).
Aroma rusip akan terasa sedap bila telah menyatu dengan irisan bawang merah, cabe, dan jeruk kunci.
Rusip yang siap santap, menjadi sambal bisa bersama ikan baik ikan goreng maupun ikan bakar, serta biasanya dengan lalap-lalapan seperti rebus daun singkong, terong, timun, dan lain-lain.
Rasanya pedas cabe, asam juruk kunci dan irisan bawang yang mendominasi rasa rusip membuat meningkatkan selera makan. Makan nasi dengan rusip akan bertambah lahap hingga berkeringat. Kalau ke Bangka Belitung, silakan mecoba.
Rusip dapat dibeli di toko-toko yang menjual makanan khas Bangka Belitung maupun yang dijual pedagang keliling. Rusip sudah dikemas di dalam botol. Dapat pula dibawa sebagai buah tangan setelah berkunjung ke Bangka Belitung, khususnya di Kabupaten Bangka, yakni di kios-kios penjual makanan khas Bangka di Kota Sungailiat banyak dijual rusip dengan harga antara Rp 15 ribu hingga Rp 25 ribu per botol disesuaikan dengan besar kecilnya ukuran botol.
Rusip yang telah melalui proses fermentasi ini telah menghasilkan asam laktat, Karena itu asam laktat yang dapat membuat awet muda. Apakah benar rusip juga akan membuat awet muda. wallahualam.
Salama dari Pulau Bangka
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H