Mohon tunggu...
Rustian Al Ansori
Rustian Al Ansori Mohon Tunggu... Administrasi - Pernah bekerja sebagai Jurnalis Radio, Humas Pemerintah, Pustakawan dan sekarang menulis di Kompasiana

Pernah bekerja di lembaga penyiaran, berdomisili di Sungailiat (Bangka Belitung)

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Rusip, "Kuliner Ekstrem" dari Bangka Belitung, Tak Sedap Dipandang Tapi Enak Dimakan

23 Desember 2017   11:36 Diperbarui: 23 Desember 2017   19:11 4485
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kuliner ekstrem? Kesan pertama ketika melihat wujudnya kalau yang belum pernah mencicipi akan terasa tak sedap dipandang mata, karena terlihat hanyalah ikan teri mentah yang sudah difermentasi selama seminggu. Itulah rusip. Jenis kuliner ini sudah sangat dikenal di Bangka Belitung.

Saya sebagai salah satu penyuka rusip. Bagi saya rusip dapat menggugah selera makan, Tapi yang tidak terbiasa, apa lagi yang baru pertama kali melihatnya akan merasa (maaf) jijik. Ada yang mengatakan ini mirip " muntah kucing." Bagi penyuka rusip, seperti saya apa pun sebutan terhadap Rusip tidak berpengaruh. Karena wujudnya yang menjijikan itu sehingga ada yang menyebutnya sebagai kuliner ekstrem.

Yang pasti rusip adalah kuliner yang higeinis. Kalau tidak bersih, baik ikan teri maupun wadah untuk menyimpannya, rusip tidak akan berhasil difermentasi.

dokpri
dokpri
Cara membuat rusip
Rusip merupakan jenis sambal yang terbuat dari ikan teri yang diproses dengan cara difermentasi. Kuliner yang sangat dikenal di Bangka Belitung ini dibuat dengan menggunakan ikan teri sebagai bahan dasar.

Ikan teri sebelum difermentasi dibersihkan hingga benar-benar bersih agar proses fermentasi dapat berhasil. Bila ikan tidak higenis tidak akan berhasil menjadikannya rusip, karena akan menyebabkan ikan teri membusuk dan memunculkan ulat.

Ikan teri yang sudah dibersihkan dicampurkan dengan garam dan gula merah. Kemudian diawetkan dalam satu wadah yang tertutup selama tujuh hari. Bila aroma asam menyeruak ke penciuman, dari ikan yang difermentasi tadi, berarti rusip telah berhasil dibuat. Sekarang tinggal menikmati.

dokpri
dokpri
Menikmati rusip
Sambal rusip ini, ada sebagian yang mengonsumsinya tidak dicampur dengan apa-apa, langsung dikonsumsi sebagai lauk nasi. Tapi kalau saya, seperti juga kebanyak orang-orang di Bangka Belitung lebih enak kalau dicampur dengan irisan bawang, cabe dan tidak lupa dengan jeruk kunci (jeruk ukuran kecil dan sangat asam dirasakan).

Aroma rusip akan terasa sedap bila telah menyatu dengan irisan bawang merah, cabe, dan jeruk kunci.

Rusip yang siap santap, menjadi sambal bisa bersama ikan baik ikan goreng maupun ikan bakar, serta biasanya dengan lalap-lalapan seperti rebus daun singkong, terong, timun, dan lain-lain.

Rasanya pedas cabe, asam juruk kunci dan irisan bawang yang mendominasi rasa rusip membuat meningkatkan selera makan. Makan nasi dengan rusip akan bertambah lahap hingga berkeringat. Kalau ke Bangka Belitung, silakan mecoba.

Rusip dapat dibeli di toko-toko yang menjual makanan khas Bangka Belitung maupun yang dijual pedagang keliling. Rusip sudah dikemas di dalam botol. Dapat pula dibawa sebagai buah tangan setelah berkunjung ke Bangka Belitung, khususnya di Kabupaten Bangka, yakni di kios-kios penjual makanan khas Bangka di Kota Sungailiat banyak dijual rusip dengan harga antara Rp 15 ribu hingga Rp 25 ribu per botol disesuaikan dengan besar kecilnya ukuran botol.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun