Mohon tunggu...
Rustian Al Ansori
Rustian Al Ansori Mohon Tunggu... Administrasi - Pernah bekerja sebagai Jurnalis Radio, Humas Pemerintah, Pustakawan dan sekarang menulis di Kompasiana

Pernah bekerja di lembaga penyiaran, berdomisili di Sungailiat (Bangka Belitung)

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Kelompok Tani Mekar Mengolah Lahan Bekas Tambang dengan Menanami Padi

19 Desember 2017   10:32 Diperbarui: 19 Desember 2017   10:35 748
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ketua kelompok Tani Mekar bersama wakil bupati Bangka Rustamsyah (dokpri)

Kegiatan pertanian di kabupaten Bangka diantaranya dapat dilakukan sekelompok petani di lahan eks tambang timah di kelurahan Sinar Jaya Jeutung, Sungailiat. Lahan yang dimanfaatkan seluas sekitar 8 hektar, sudah dimulai 3 tahun yang lalu dengan hasil sekitar 4.8 ton gabah kering panen per hektar. Lahan sawah ini merupakan lahan yang dibiarkan terlantar ( lahan tidur ).

Saya tertarik untuk melihat usaha dari para petani ini, yang tidak hanya semata bercocok tanam padi namun memanfaatkan lahan yang dirasakan para petani kebanyakan di Bangka tidak mungkin lagi bisa ditanam karena telah menjadi lahan kritis. Lahan bekas penambangan timah merupakan lahan berpasir.

Karena itu pagi hari saya sudah menuju ke lokasi persawahan eks tambang timah di kelurahan Sinar Jaya Jelutung. Perjalanan ditempuh dalam waktu sekitar 15 menit dari kota Sungailiat, ke arah Utara melalui jalan beraspal menuju ke arah obyek wisata pantai Matras. Tepatnya lokasi persawahan yang akan saya datangi yakni menjelang beberapa meter saja dari gerbang masuk Pantai Matras yang sudah runtuh.

Kendaraan berbelok kekiri sebelum pintu gerbang pantai Matras memasuki jalan tanah yang berlumpur akibat turun hujan beberapa hari terakhir ini. Bila tak cermat maka kendaraan akan terjebak lumpur. Saya pun  tiba di kawasan persawahan yang sudah ditumbuhi padi dengan selamat. Disekitar persawahan masih terhampar lahan kritis bekas penambangan dengan kolong ( danau bekas penambangan ) yang airnya djadikan para petani sebagai sumber pengairan persawahan.

Saya bertemu dengan Sofyan lelaki 60 an tahun asal Belitar Jawa Timur setibanya di kawasan persawahan, merupakan ketua kelompok tani Mekar yang telah berhasil mengolah lahan kritis bekas penambangan timah menjadi lahan produktif yang mengahasil padi hampir 5 ton gabah kering per hektarnya sekali panen.

Jalan tanah berlumpur menuju persawahan (dokpri)
Jalan tanah berlumpur menuju persawahan (dokpri)
dokpri
dokpri
Sofyan ketua kelompok tani Mekar (dokpri)
Sofyan ketua kelompok tani Mekar (dokpri)
Sofyan menyambut saya dengan ramah.

" Masih tetap semangat pak ?"

" Harus semangat."

" Berapa usianya sekarang, pak?"

" 60 tahun lebih."

" Lebihnya banyak atau sedikit."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun