Rencana induk pembangunan kepariwisataan Daerah ( Ripparda ) Kabupaten Bangka tahun 2017 - 2025 dimaksudkan sebagai acuan pedoman dalam perencanaan pembangunan pariwisata di kabupaten Bangka sesuai dengan potensi wisata yang ada , sehingga kabupaten Bangka mampu menjadi daya tarik pariwisata di Indonesia.
Pembahasan Ripparda yang dilakukan Dinas Pariwisata, Kepemudaan dan Olahraga Kabupaten Bangka, Rabu (29/11) berlangsung di ruang pertemuan Bina Praja kantor Bupati Bangka yang diikuti pihak konsultan, Kepala OPD di lingkungan Pemkab Bangka, Perguruan Tinggi dan berbagai unsur lainnya yang bergerak didang kepariwisataan,
Perencanaan pembangunan kepariwisataan di kabupaten Bangka meliputi destinasi wisata, industri pariwisata, pemasaran pariwisata dan kelembagaan pariwisata.
Bupati Bangka Tarmizi Saat ketika membuka rapat pembahasan Riparda kabupaten Bangka mengatakan, Riparda hal yang terpenting dalam pembangunan pariwisata di kabupaten Bangka.
Menurutnya, Riparda di masa yang akan datang sebagai kerangka acuan untuk membangun Pariwisata, karena masa depan kabupaten Bangka dan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung  tergantung dengan sektor pariwisata.
" Untuk itu harus di tetapkan lokasinya, karena permintaan lahan kepada saya hingga hari ini sudah ada empat perusahaan termasuk 200 ha yang diminta di kawasan Belinyu oleh konsursium, " ujarnya.
Dikatakannya, dalam pembangunan Pariwisata juga perlu adanya kegiatan olahraga, melalui digelarnya event bertaraf nasional dan internasional.
"Seperti dulu kita pernah mengundang tim sepakbola Presib Bandung ramai sekali, bisa juga seperti pada era Sutiyono Yakub Alsis dengan mengundang sejumlah tim sepakbola luar negeri," ujar Tarmizi.
Diharapkannya dalam pembangunan kepariwisataan jangan hanya melihat pariwisata saja, tapi juga melihat unsur pendukung lainnya seperti olahraga dan event - event lainnya, untuk itu perlu adanya pola fikir yang visioner.