Rumah tua yang sederhana dengan atap dan dinding seadanya, kentara terlihat kemiskinan dari penghuninya diantara rumah - rumah permanen di sekitar yang berada di tengah - tengah desa Neknang Kabupaten Bangka adalah pasangan suami istri Sarkasih (53 tahun) dan Rostiawan(53 tahun) bersama ibu mertua Sarkasih yang merupakan ibu kandung dari istrinya Rostiawan yakni Siti Aisyah (107 tahun).
Ketika saya bertandang ke kediamannya, bersama rombongan Bupati Bangka Tarmizi Saat yang sengaja mampir setelah pelantikan Kepala Desa Neknang, karena mendengar bahwa teman satu sekolah ketika SD yakni Sarkasih tinggal di desa Neknang, desa yang berjarak sekitar 40 km dari kota Sungailiat, pusat pemerintahan kabupaten Bangka.
Sarkasih bersama istri menyambut kedatangan kami. Serta ibu mertuanya hanya diam duduk di depan jendela sambil memandang kami dengan tersenyum. Ketia saya ajak bicara menanyakan kabarnya, ia menjawab dengan menggerakan telunjuk tangan ke arah telinganya. Ternyata ia tidak bisa mendengar lagi karena kerentaan usia.
Istrinya Rostiawan yang berkisah tentang kondisi keluarganya dari anaknya berjumlah 7 orang, yang saat ini tersisa 3 orang karena 4 orang anaknya sudah lebih dahulu meninggal dunia.
Kehidupan sehari - hari untuk menghidup keluarga, ia bersama suami setiap pagi menyadap getah karet.
" Cukuplah dengan getah karet bisa untuk makan," katanya seraya menyeka keringat yang masih menempel diwajah.
Selain menyadap karet, Sarkasih untuk menambah penghasil dengan menjual kayu bakar yang diambilnya di hutan yang tidak jauh dari kampung tempatnya tinggal. Sebelum meninggalkan kediaman Sarkasih, Tarmizi sempat memborong seluruh kayu bakar yang masih tersisa dengan harga Rp 150 ribu rupiah.
Terpancar raut wajah gembira Sarkasih setelah menerima uang dua lembar Rp. 100 ribu, tanpa perlu ada kembalian.
" Ambil saja , " ujar Tarmizi.
Satu keluarga miskin di desa Neknak, kecamatan Bakam, Kabupaten Bangka ini secara kebetulan ditemukan, juga kebetulan teman SD nya seorang Kepala daerah setempat sehingga ada kedekatan.
Semoga warga miskin lainnya juga mendapat sentuhan, jangan disembunyi Pemerintah Desa dan warga. Ayo kita peduli, untuk berbagi.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI