Mohon tunggu...
Rustian Al Ansori
Rustian Al Ansori Mohon Tunggu... Administrasi - Pernah bekerja sebagai Jurnalis Radio, Humas Pemerintah, Pustakawan dan sekarang menulis di Kompasiana

Pernah bekerja di lembaga penyiaran, berdomisili di Sungailiat (Bangka Belitung)

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Pantai Mang Kalok, antara Hijau Cemara dan Penambang Liar

22 Oktober 2017   16:00 Diperbarui: 23 Oktober 2017   12:06 2518
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pantau Mang Kalok, dengan latar belakang Bukit Rebo (dok.Pribadi)

Nama Mang Kalok, yang dijadikan sebagai nama pantai di kawasan jalan lintas Timur dalam wilayah kecamatan Sungailiat, Kabupaten Bangka sudah dua tahun ini menjadi pembicaraan masyarakat sebagai destinasi wisata.

Mengisi waktu libur di hari Minggu (22/10) saya mencoba melihat dari dekat bagaimana keindahan pantai Mang Kalok. Perjalanan dari rumah di Kelurahan Bukit Betung, Kecamatan Sungailiat berjarak sekitar 4 Km dengan mengendarai sepeda motor dapat ditempuh dalam waktu sekitar 15 menit. Jalan yang dilalui beraspal, hingga tiba di jalan lintas timur.

Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi
Memasuki Pantai Mang Kalok akan melalui jalan tanah merah serta jalan berpasir, untuk itu agar berhati-hati bila menggunakan sepeda motor akan mengalami slip. Pantai yang sempat disengketakan antara pihak Yayasan Ikebana sebagai penggagas konserfasi kawasan tersebut dan pihak yang mengaku memiliki kawasan itu beberapa waktu lalu, kini tampak hijau dan teduh dengan rerimbunan pohon cemara.

Terdapat pula beberapa tenda yang didirikan pengunjung yang berkemah bermalam di kawasan pantai Mang Kalok. Selain itu saat saya tiba terdapat dua tenda besar berdiri, sedang ada kegiatan ekstrakulikuler siswa SMA.

Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi
Ketika berada di tepi pantai dengan air yang jenis, pandangan jadi terganggu karena terdapat beberapa peralatan penambangan dari Tambang Inkonfensional (TI) apung yang melakukan eksploitasi timah di perairan tersebut. Kontradiktif dengan kondisi alam Pantai Mang Kalok yang terus digiatkan dilakukan penghijauan, di mana PT Timah Tbk sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menggiatkan kegiatan penghijauan yang sedang berlangsung di Pantai Mang Kalok dengan menanam pohon Ketapang dan Cemara Laut seluas 2,4 hektar, sebanyak 750 batang pohon tampak tubuh menghijau.

Ini bukan kapal perang, tapi ini adalah peralatan penambangan tambang inkonfensional apung (dok. pribadi)
Ini bukan kapal perang, tapi ini adalah peralatan penambangan tambang inkonfensional apung (dok. pribadi)
Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi
Saya yakin kegiatan penambangan itu ilegal. Kegiatan penambangan timah yang serampangan dapat mengancam keberadaan Pantai Mang Kalok yang sudah hijau dengan cemara.

Saya sempat merendam kaki di air lautnya yang asin, serta pasir putih yang menempel di kaki sambil menikmati keindahan pantai dengan latar belakang Bukit Rebo yang menghijau.

Disayangkan bila pantai yang dulu gersang, kini sudah hijau karena penghijauan harus tergerus kegiatan penambangan.

Salam dari Pulau Bangka.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun