Mohon tunggu...
Rustian Al Ansori
Rustian Al Ansori Mohon Tunggu... Administrasi - Menulis kehidupan, Menghidupkan tulisan

Pernah bekerja di lembaga penyiaran, berdomisili di Sungailiat (Bangka Belitung)

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Menembus Pagi Berkabut

7 September 2017   04:54 Diperbarui: 7 September 2017   09:21 879
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Langkah kaki perlahan

Kerikil tajam menembus sandal jepit

Aduh! Nyeri terasa

Jalan dipercepat menuju langgar

Pagi masih gelap

Percepat langkah Menembus pagi berkabut

Azan hampir berakhir

Ketika tiba membuka keran ambil wudu

Masih terasa dingin ketika menembus kabut

Bertambah menusuk ketika air membasuh muka

Ingat sosok ditengah kabut, berdiri tegak dalam gelap

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun