” Indah luar biasa, ” cetus Arman.
Sebelum meninggalkan Bunaken tidak lupa membeli sovenir dan kaos bertuliskan Bunaken, serta kerajinan tangan setempat seperti gelang terbuat dari batu dan kerajinan lainnya. Sebelum perahu motor yang dikemudi pak Aluk membawa kami kembali ke Manado, perut harus diisi. Makan siang dulu, dengan lauk ikan bakar, serta sambal khas Manado Dabu – Dabu.
Banyak kenangan dari jalan – jalan di kota Manado dan Kabupaten Minahasa dari Obyek wisatanya, kuliner dan keramah - tamahan warganya. Kebinekaan dan kerukunan di Manado sangat terasa, warga dengan suku dan agama yang berbeda hidup rukun berdampingan yang bikin kangen. (Rustian al ansori)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H