Mohon tunggu...
Rustian Al Ansori
Rustian Al Ansori Mohon Tunggu... Administrasi - Menulis kehidupan, Menghidupkan tulisan

Pernah bekerja di lembaga penyiaran, berdomisili di Sungailiat (Bangka Belitung)

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Kebhinekaan Manado Bikin Kangen dan Sholat di Masjid Kampung Arab

5 Juni 2017   06:17 Diperbarui: 5 Juni 2017   08:40 1085
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Masjid dikampung Arab, Manado (dok.Pribadi)

Perahu motor yang membawa kami menuju pulau Bunaken di kemudi warga pulau Bunaken Aluk (43). Harapan kami cuaca baik, dengan gelombang yang tenang ternyata berbeda dari harapan. Perahu motor yang membawa kami sempat menghadapi gelombang besar. Air laut pun sempat terpercik kewajah karena kerasnya ombak membentur dinding perahu. Aluk kelihatan tenang, menghadapi cuaca yang sempat turun hujan.

Pengemudi kapal Aluk  sudah satu tahun membawa perahu mengangkut wisatawan ke Bunaken. Sebelumnya selama 11 tahun sebagai nelayan.

Terdapat 5 pulau yang termasuk dalam taman nasional Bunaken yaitu Pulau Naen, Pulau Bunaken, Pulau Manado Tua, Pulau Siladen, dan Pulau Mantehage beserta anak pulau yang di sekelilingnya dengan jumlah penduduk yang ada di kelima pulau tersebut sekitar 21.000 orang. Perjalanan menuju Pulau Bunaken kami juga menemukan Gunung Manado Tua, yang menjulang tinggi.

Menyelam, itulah  tujuan ke pulau Bunaken. Asmawi Ali, Arman dan dr. M. Fauzan berencana akan  menyelam laut Bunaken. Bunaken memiliki beragam kehidupan bawah laut, hal ini dikarenakan taman laut bunaken berada di segitiga emas terumbu karang dunia yang tersebar dari Indonesia, Malaysia, Filipina, Papua Nugini, Timor Leste dan kepulauan Solomon. Puluhan jenis terumbu karang dan ribuan spesies ikan hidup di salah satu taman laut terindah didunia dengan 75.265 hektare. Sebagian besar wilayah pantai di Bunaken terdiri dari hutan bakau dan pasir putih. Taman laut bunaken memiliki biodiversitas kelautan salah satu yang tertinggi di dunia.

Lautnya terdapat terumbu karang yang keras dan lembut, dinding karang yang terjal dengan beraneka bentuk dan warna biota laut diantaranya terdapat ikan hiu, marlin, tuna, kakap, kerapu, barakuda, napoleon, angel fish, kura-kura, mandarin fish, kuda laut, ikan pari, gurita dan berbagai jenis ikan lainnya dan tentu saja yang paling terkenal adalah ikan purba raja laut (Coelacanth).

Menjelang tiba di tepi pantai Pulau Bunaken, terlihat bangunan masjid dan gereja yang terletak berdampingan. Menunjukkan kerukunan ummat beragama di daerah ini cukup tinggi. Selain itu rumah penduduk berada di tepi pantai. Disisi lain air lautnya yang jernih sudah mulai di kotori sampah. Perahu motor yang membawa kami merapat ke tepi pantai Bunaken, saat perahu pengunjung belum banyak tiba di Pulau Bunaken. Tampak dermaga panjang sekitar 100 m di pantai Bunaken. Sempat kami bertemu pengunjung berasal dari Jakarta yang sedang menyewa peralatan menyelam.

Saya tidak iku menyelam. Setelah mendapatkan penjelasan dari pemandu dan mengenakan kelengkapan menyelam pak Asmawi, pak Arman dan dr Fauzan dibawa menuju laut Bunaken untuk melihat keindahan alam bawa laut Bunaken.  Keindahan taman laut bunaken dapat dilihat pada lokasi yang disebut lekuan 1, 2, 3, fukui, mandolin, tanjung parigi, ron’s point, sachiko point, pangalisang, muka kampung dan bunaken timur. Selain itu masih banyak lagi spot penyelaman yang terletak di taman laut bunaken, karena Bunaken sendiri memiliki 40 lokasi penyelaman kedalaman yang bervariasi yang menyajikan berbagai jenis ikan tropis dan terumbu karang.

Kawasan yang diresmikan pada tahun 1991 sebagai taman laut nasional juga menawarkan keindahan lain yaitu adanya underwater great walls atau dinding karang raksasa, yang berdiri melengkung keatas.

“ Di sini juga terdapat kawasan tempat tinggal penyu, dan ikan yang berada di perairan Bunaken dilarang ditangkap, “ ujar Aluk.

Sambil menunggu selesainya teman – teman melakukan penyelaman, saya yang menunggu di tepi pantai dapat memilih berbagai jenis makanan yang dijual. Ada yang unik yakni pisang goreng, ditemani sambal khas Manado. Memang beda dari biasa pisang goreng yang rasanya manis dimakan dengan menggunakan sambal dabu – dabu. Memang beda rasanya, manis – manis pedas.

Sekitar satu jam penyelaman pun slesai dilakukan. Pak Arman tiba di tepi pantai berulang kali memuji keindahan bawa laut pulau Bunake. Ikan yang ada di bawa laut dengan aneka warna begitu jinaknya dengan para penyelam, sehingga para penyelam dapat memberi makan ikan dengan biskuit.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun