Wakil Bupati Bangka Rustamsyah membuka pelatihan teknologi pangan lokal berbasis menu Beragam, Bergizi, Seimbang dan Aman ( B2SA), Senin ( 10/10) di hotel Novila Sungailiat.
Wakil Bupati Bangka Rustamsyah mengatakan, tujuan utama penganekaragaman konsumsi pangan (dIversifikasi pangan) adalah membudayakan pola konsumsi pangan yang beragam, bergizi, seimbang dan aman untuk hidup sehat, aktif dn produktif.
Dijelaskannya, Penganekaragaman pangan sangat penting dan mendesak, karena kita saat ini lebih terfokus pada peningkatan produksi dan belum mempertimbangkan kecukupan gizi.
Selain itu pola konsumsi pangan penduduk masih belum seimbangan yang ditandainya skor Pola Pangan Harapan ( PPH ) masih belum ideal, dimana tingginya konsumsi padi – padian terutama beras, masih rendahnya konsumsi buah biji berminyak, kacang – kacangan serta sayur dan buah – buahanan.
Membangun usaha pangan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat dilakukan antara lain melalui kaidah penganekaragman pangan, pengoptimalkan pangan lokal, pengembangan tenologi dan sistem insentif bagi usaha pengolahan pangan lokal, pengenalan jenis pangan baru termasuk jenis pangan lokal, yang belum termanfaatkan.
“ Kita memiliki banyak sumber bahan pangan lokal yang belum tergali seperti beras aruk mengandung korbohidrat, kaya serat dan indeks glikemik yang rendah, jambu bandar yang kaya akan vitamin C, Kulat Kukur yang kaya akan kalium, kalsium dan mangnesium, serta masih banyak lagi sumber pangan lokal kaya yang tidak kalah mutu maupun gizinya dibanbandingkan dengan pangan dari luar daerah maupun impor,” papar Rustamsyah.
Pemerintah kabupaten Bangka telah melakukan berbagai program dan kegiatan untuk mendorong percepatan penganekaragaman konsumsi pangan berbasis sumber daya lokal antara lain kegiatan pemanfaatan pekarangan melalui konsep Kawasan Rumah Pangan Lestari ( KRPL).
Kegiatan ini merupakan strategi unggulan dalam pencapaian konsumsi pangan berbasis B2SA .
Wakil Bupati Bangka mengharapkan ibu – ibu rumah tangga dapat memanfaatkan pekarangan rumah untuk menanam berbagai tanaman yang dapat dimanfaatkan keluarga itu sendiri, selain pemenuhan gizi keluarga juga dapat meningkatkan ekonomi keluarga.
Peserta pelatihan sebanyak 96 orang berasal dari PKK, Dharma Wanita Persatuan, Gabungan Organisasi Wanita kabupaten Bangka, Bhayangkari Polres Bangka, Kelompok Wanita Penerima Manfaat Program P2KP se kabupaten Bangka dan Dinas Instansi terkait.
Nara sumber pelatihan berasal dari Tim MWA Traning & Consulting ( Pusat Pelatihan dan Pengembangan Pangan) Bogor. (Rustian)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H