Mohon tunggu...
Rustian Al Ansori
Rustian Al Ansori Mohon Tunggu... Administrasi - Menulis kehidupan, Menghidupkan tulisan

Pernah bekerja di lembaga penyiaran, berdomisili di Sungailiat (Bangka Belitung)

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Awan Seberat Batu

9 Agustus 2016   10:56 Diperbarui: 9 Agustus 2016   10:58 48
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Hitamnya yang paling hitam

Memberatkan duka lara

Mencekik langit yang mengeras

Menumpuk menjadi batu yang siap jatuh

Meremukkan wajah - wajah keriput

Semakin lama semakin menggumpal

Wajah keriput yang semakin kusut

Mendengarkan lantunan tembang palsu

Dari wajah - wajah munafik yang congkak

Senyumnya tak nyaman 

Tunggu saja saat terjerembab

Terperosok ke dalam lubang yang digali sendiri

Awan seberat batu menghempas

Mati. itu lebih baik

Sungailiat, 9 Agustus 2016

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun