Musuh terbesar untuk menjadi pemenang adalah diri sendiri, karena kitalah yang memutuskan apakah kita menjadi pemenang atau pecundang. Kita selalu dihadapkan dengan berbagai tantangan untuk memcapai apa yang kita cita-citakan terkadang pikiran kita tidak sabar dalam menghadapi kondisi lingkungan yang kadang tidak mendukung.Â
Seoarang ahli strategi peperangan Sun Tzu mengatakan kita harus mengetahun 3 bagian terpenting dalam kehidupan yaitu diri kita, lawan kita, dan medan peperangan. Hal pertama yang harus dikalahkan adalah bagaimana kita bertahan menghadapi serangkaian cobaan dan kesulitan yang ada dihadapan kita. karena inilah hal pertama dan utama menentukan apakah kita bisa bertahan atau tidak..
Belajar dari beberapa contoh orang yang berhasil mencapai kesuksesan melawan diri sendiri dan mengahasilkan karya yang dinikmati oleh semua orang yakni Thomas Alfa Edison sang menemukan lampu pijar.Â
Ketika ditanya sama wartawan "benarkah Anda gagal sebanyak 999 Â kali untuk mendapatkan formula yang tepat untuk lampu pijar, baru yang ke 1000 bisa berhasil?" Thomas Alfa Edison menjawab "oh, iya saya justru menemukan 999 kali lampu pijar yang kurang tepat, baru setelah yang ke-1000 berhasil mendapatkan formula yang tepat.Â
Bagaimana seandainya Thomas Alfa edison tidak berhasil menemukan formula yang tepat, tentu kehidupan tidak akan seperti sekarang dengan segala kemajuannya.
Bagaimana merealisasikan Mental pemenang dalam kondisi sekarang yang serba tidak menentu dimana kehidupan ekonomi semakin sulit, peluang kerja juga semakin banyak kompetitornya dan berbagai masalah kehidupan yang harus dihadapi. Berikut beberapa cara agar kita menjadi pemenang.
1. Melihat peluang yang ada berfokus untuk mencapainya. Apapun yang kamu cita-citakan hendaknya harus dimulai sekarang dan tidak menundanya.
 Sebab kadang peluang hanya datang satu kali. Lakukan dulu sesuai dengan kemampuan diri semaksimal mungki dan tidak hanya berfokus pada kendala yang akan dilaluinya. manfaatkan kesempatan itu dengan langkah yang kongkrit. semuanya pasti bermula dengan perasaan susah dan butuh tenaga yang extra tapi berbekal keyakinan kesabaran dan yakin bisa sukses itu akan menjadi senjata yang ampuh untuk bisa meraih impiannya.
2. Jangan lelah untuk berproses sampai dapat formulanya. Setiap apa yang kita kerjakan dan belum menemukan formula yang tepat biasanya akan membuat kita kelelahan bahkan berhenti melakukannya. Namun jika kita berhenti begitu saja kegagalan pasti akan menemui kita.Â
Maka agar tidak terlalu lelah dalam menggapai impiannya jangan lupa berbekal dengan banyak belajar dari buku, mentor, diskusi pada orang yang berpengalaman agar meminimalisir kesalah yang akan dihadapi. Sikap ragu untuk mencoba hal-hal baru justru membuat kita sulit untuk berkembang.
3. Jangan segera puas dengan hasil yang dicapai. Sikap merasa puas tidak berarti tidak mensyukuri apa yang diperoleh tapi lebih kepada bagaimana agar potensi kita lebih tergali dengan melakukan aktivitas lebih dari yang sebelumnya dengan target yang lebih besar. berusaha memperbaiki diri dan cara kerja yang lebih efektif untuk mendapatkan hasil yang maksimal.
4. Berfokus pada masa depan yang kita impikan akan memotivasi kita untuk terus maju, walau banyak kendala yang harus dihadapi. perencanaan yang jelas, target yang terukur didukung orang-orang yang bisa membantu meraih impian akan menjadikan kita lebih semangat dalam berkativitas.Â
5. Berfokuslah dengan ide-ide baru yang kreatif. banyak ide-ide kreatif bisa dilakukan agar target kita bisa tercapai dengan cepat. Ide ini kadang muncul secara spontan dari dalam pikiran kita atau ide dtang dari membaca dan diskusi dengan orang yang berkompeten dalam bidang yang kita geluti. Perluas pergaulan dan selalu ada mentor yang bisa dijadikan panduan untuk mengukur sejauh mana target yang akan dicapai.
6. Jangan lupa untuk menyandarkan semua apa yang kita lakukan pada Tuhan dengan senantiasa mendekatkan diri padanya serta menjalankan aktivitas yang sesaui dengan petunjuknya. Yakin Suatu saat impian kita akan menjadi kenyataan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H