Menyoroti Sikap Goenawan Muhammad Menolak Kehadiran Felix Siauw

Bahkan GM juga sangat aktif sekali memperjuangkan Islam liberal bersama komunitasnya. Pertanyaan yang sama kenapa ketika dihadapkan dengan anak muda bernama Felix Siauw yang katanya anti Pancasila anti NKRI sikap GM berubah 180 derajat dan menolak mentah-mentah. 

Budaya menyampaikan ekspresi seolah langsung hilang dan cap anti Pancasila langsung disematkan ke Felix Siauw, bukankah kalau memang Felix Siauw anti pancasila dan NKRI ada rana hukum sebagai pembuktiannya. 

Bukannya membatasi bertemu dalam satu forum? ini jelas tidak mengajari kami sebagai anak muda yang suka menulis untuk beertindak bijak dengan orang lain yang tidak sependapat.

Apa GM sebagai orang sepuh dalam dunia kepenulisan, bapak GM mungkin bisa mengajak diskusi, menasehati dan bertukar pikiran dengan  Felix Siauw tentang masalah kebangsaan agar lebih jernih. Boleh jadi dengan bertemunya GM dan Ust Felix akan sama-sama membuka pikiran untuk perbaikan bangsa dan negara kedepan. 

Tapi kalau bertemu saja tidak mau dan langsung mencap anti NKRI, maka saya takutnya kedepan akan menjadi preseden buruk. Orang kalau dianggap tidak sesuai atau sejalan dengan pemikiran langsung ditolak. Nampaknya sudah terlihat dari beberapa tahun belakangan. 

Orang-orang yang dicap radikal atau bertentangan sikap dengan pemerintah karena kritis akhirnya acaranya dibubarkan atas nama memeperjuangkan dan membela negara. Kemanakah kebebasan berekspresi yang bapak GM perjuangkan selama ini?